7 TAHUN P
ruangan diman
ri-hari lebih berwarna. Aku yakin Tuha
gan Dokter Albert, dokter yang menangani penyak
an ke ruangan perawatan biasa."
Dok?" Aku
tu s
an kabar itu. Artinya ibu ada
mbantu membawa ibu ke ruan
udah dipindahkan sejak
ngga juga turut membantu
u, ternyata masih ada yang peduli. Terimakasih Tuh
kasih banyak, Pak."
a-sa
mu ya!" Pak Rangga me
aja, Pak
telah sedikit membe
nya ingin bertemu ibu. Ruangan ibu te
dengan raut muka lebih cerah. Tak terperikan
eraih dan mencium punggung tangan ibu. Tangan
u makan, mengambilkan minum,
kalau kita mengontrak dulu?" ujarku
ke tempat yang bisa membuatmu tenang. Tapi apa kau yakin ibu akan se
ak. Ibu masih memiliki aku yang juga sangat membutuhkan ibu. Kita akan s
alah awal dari jawaban doaku selama ini. Kulihat ibu se
menceritakan apa yang sud
ingin ibu ke
ya secara tiba-tiba. Untuk mengutarakan ini, tentu aku harus bicara pada ibu dari a
ingung? Kau na
bu memperhatika
apa-apa. Hanya, hanya mel
kau bicarakan. Bicara saj
am. Ternyata ibu bisa menci
ralah!" tegu
arakan, Bu. Hanya saja... Ah
carakan soal pernikah
mana? Apa sepeninggalku Oma atau ayah
ya? Darimana ibu
senyum
juga tahu apa saja yang akan mereka lakukan. Tenang saj
tamamu. Perihal rumah tangga orang tuamu, maafkanlah ibum
i Culas Habib dan ibunya lah yan
ah menyebut ayah dan omaku deng
jut. Tapi aku masih terus mengkhawatirkan ibu. Memb
gitu kapan? Kenapa ibu tahu kalau ayah akan me... Menikah? Kurang aj
kan orang-orang pada keputusannya masing-masing. Setidaknya ib
memanggilku dengan kata-ka
ng berkaitan dengan ayah. Sekarang kesehatan ibu
ngat pada Pak Rangga. Se
eliau menjenguk ibu? Atau hanya kebetu
betulan kemar
n?" tanya
gkatan sama ibu. Dia men
buatku kecewa. Kupikir pak Rangga dat
bali teringat pada
h," tanpa sada
yah begitu kehilangan citra diri s
n ibu cukup
ibu tahu kau terluka, dan begitu juga
i kehidupan yang ia pilih, kehidupan
a sedihku, ibu
yang dipilih oleh ayah, apakah k
arnya maks
bu ingin menggugat kelakuan ayah, kan? aku tahu Ak Rangga adalah pengacara. Apalagi beli
ndangku denga
lemah. Lagipula, ibu tak punya cukup banyak uang untuk menyewa pengacara. Maaf
eharusnya aku membahas hal begituan ditengah kemelutnya jiwa ibu. Ibu
apa ibu punya suami, jika hanya menjadikan ibu sebagai objek untuk memuaskan egonya. Ketika dulu ibu sehat, ayah memperlakukan ibu s
ah bila mem