di atas meja. Dia menyadari hidangan-hidangan itu
m menyentuh makanannya dan hanya mengamati hidangan itu dengan seksama, Maria l
satu alisnya lalu mengalihkan panda
menyadari perhatian Brian kini tertuju padanya. Tapi Ayla menyadari betul ada nada tidak suka dalam suara Brian
aki-laki itu makan dengan perlahan, berusaha menikmati rasanya. Ayla, yang sedang berdiri di sampi
oleh ke arah Ayla. "Karena kamu bisa memasak, aku akan menganggap kamu tidak keberatan memasak untukku. Mulai
cara sukarela memasak untuknya, Brian ingin melihat sejauh man
ata-kata Brian, Ayla menghela napas lega. Meskipun laki-laki itu memberinya tugas yan
anjikan, Brian menyiapkan sebuah mobil u
pada sopirnya. Dia meminta sang sopir untuk menurunkannya di
uk menurunkan Anda di depan gerbang kampus." Pak Lukman, sang sopir tid
dengan perintah Brian, kata-katanya jelas tidak akan didengar. Dia bisa me
l banyak orang, dirinya benar-benar tidak ingin me
i gerbang kampus, Ayla mengucapkan terima k
telah berada di dalam gedung sekolah, dia mengeluarkan telepon genggamnya da
l berdiri di depan jendela. Matanya penuh dengan
k bisa mengerti mengapa Arlini begit
James masuk ke dalam r
Brian meminta orang kepercayaannya itu un
es memerhatikan sekeliling tempa
'dia' yang James ma
tu dari ekor matanya. James jarang datang ke sini menemuinya. Sekarang, saat ak
ames meringis. "
nnya memang terlihat polos, tetapi dia tahu, wanita itu p
ang ke sini?" tanya Brian samb
ota." itulah alasan James me
an tidak merasa terkejut saat mendengarnya. Anton sepertinya telah memiliki rencana ini
?" James khawatir hal itu memiliki kemungkinan besar untuk terjadi. Anton adalah
enyum tipis dan berkata, "Dia tidak bisa melarikan diri. Begitu juga dengan A
memiliki banyak mata-mata di mana-mana. Dia tahu, Ar
lah licik." James khawatir kalau Brian sampai terpikat dengan k
akan. Dia sebenarnya merasa terkejut saat melihat Arlini bersikap sangat baik
erusahaan yang besar. Industri properti, industri perhotelan, serta berbagai tempat hiburan dikelola oleh grup i
khawatir dengan Brian. Tapi ketika dia melihat atasannya itu masih terlih
nuju asramanya untuk mengemasi barang bawaannya. Dia t
dian pergi ke perpustakaan untuk belajar dan membuat catatan. Beberapa temannya datang untuk
antarkan dengan mobil mewah. Apakah itu ben
ga akan mendapatkan pertanyaan seperti itu. Meskipun begitu, dirinya
ng lain menjawab. "Ayla, apakah kamu telah mendapatkan seorang pria kaya? Te
un. Mereka pikir itulah alasan dia meninggalkan asrama. Namun, tidak ada yang mengetahui kebenaran bahwa dirin
ya dengan bercanda, tapi sesungguhnya mereka ingin tahu yang sebenarnya. Tidak akan terbayangkan di benak siapa pun yang mengenalnya, bahwa Ayla sesu
yang mengincar pria-pria kaya. Jadi bagaimana bi