ar dari kamar mandi. Ayla melihat Brian meliriknya sekilas dengan tatapan yang dingin dan dagunya tampak menegang, tanpa mengeluarkan
ersudut. Suasana di dalam Bentley berwarna perak itu terasa begitu tegang sampai-sampai Ayla hany
sa dirinya gemetar, takut kalau Brian akan
mereka tiba di vila mewah milik Brian. Vila yang elegan itu memiliki tat
berhenti. Brian turun dari mobil dan mem
ding dengan vila milik Brian yang sangat besar. Dengan takut-takut Ayla men
rumah, berlari ke arah mereka dan melirik wanita cantik
Maria segera keluar dan menyajikan kopi dalam cangkir kopi yang halus dan mahal untu
erbuat dari biji kopi Jamaika kelas atas yang be
gang di dalam vila itu kembali mengingatkannya bahwa dia tidak pantas b
keping. "Tuan!" Maria berseru dan ia segera membersihkan pecahan cangkir kopi itu, a
Brian berpaling pada Ayla dan meme
taan Brian. Dia menatapnya, terperan
ngar perkataanku? Atau, apakah kamu ingin mencoba menenta
asa tidak sudi, tapi laki-laki itu tetap akan membuat Ayla tunduk dan menuruti perkataannya. Lagi
pekerjaan yang mudah
satu per satu dan membuang semuanya ke tempat sampah. Maria memberinya kain lap, yang kemu
ati-hati, Ayla menyeka noda itu dengan kertas tisu, dia takut B
membencinya. Untuk wanita yang paling dia benci sepenuh h
nah menyangka kalau Ayla akan mematuhinya tanpa mempertanyakan hal apa pun. Tiba-tiba, Bri
bingung. Apakah dia telah melakukan sesuatu
kan tinggal di sini tanpa membuat keributan sedikit pun. Kamu tidak boleh keluar rumah tanpa seizinku. Kamu juga
dimengerti?" Brian berta
ia tinggal di sini sebagai pelaya
yla men
ng dengan jawaban Ayla, lalu ia b
nyakan." Melihat Brian yang akan per
, "Jika kamu membutuhkan sesuatu, t
gin berbicara
a dengan ragu sebelum berkata, "Aku bersedia melakukan apap
engang mendengar perkataan itu. Apakah ya
ah menjadi Nyonya Lesmana. Kamu bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan. Kenapa kamu ingin be
kin saja tidak pernah peduli terhadap apapun, tetapi Ay
mendorongnya agar menjauh, kemud
menyerah. Dia ingin mengikuti Brian, t
tas! Kamu tidak bisa naik ke lant
saha baginya untuk bisa melanjutkan pendidikan di universitas. Dia telah bekerja sepanjang liburan musi
ari ke atas saa
Brian berteriak keras. Dia sangat marah
kukan hal yang ceroboh. Seharusnya dia tidak
ih berdiri di depan pintu,
ngan cepat Ayla menunduk dan tidak berani memandang Brian