dar pada Dimas yang berdiri di belakangnya. Sambil berpura-pura ketakutan, dia meletakkan tanga
sisi negatif? Dimas masih tidak bisa memahaminya. Jaya suka bercanda dengan Dimas dan
manja itu merupakan hal yang normal bagi kami. Jadi sebaiknya biasakan dirimu." Sambil mengalihkan pandangannya ke semua orang di ruangan itu, Kirani melanjutkan, "Selain itu, Tomboi menggunakan mobil
Dewi mungkin mampu untuk makan di tempat itu, tapi apakah kamu tahu, restoran di lantai lima Gedung Alioth memerlukan reservasi. Kita tidak bisa datang
ehkan kemampuan Dewi, namun dia h
lima Gedung Alioth, mereka membuat reservasi paling tidak seminggu seb
elar Nyonya Hadi tidak berarti apa-apa baginya. Hingga saat ini. Ketika Dewi melihat Kusuma dengan wanita lain
itu bernilai sekitar 1, 8 miliar. Setiap barang lain di dal
sebagian kecil karena dia adalah seorang mahasiswa dan tidak memiliki banyak pengeluaran. Sisa uang terse
usuma segera membeli lipstik mahal untuk wanita itu setelah mendengar bahwa ia menginginkannya. Melihat sikap Kusuma yang deng
elah perceraian disetujui, mengapa ia tidak menikmati kehi
at mengenai kunjungan ke lantai lima Gedung Alioth. Ia berp
' Dewi terkekeh pada dirinya sendiri. 'Baiklah
nsel dari sakunya, l
ponselnya dalam saku, Dewi sengaja berdeham untuk menarik perhatian teman-temannya.
" Dewi bertanya sambil berbalik ke arah pin
memecah keheningan. Orang itu adalah Kristina. Kristina berta
enjawab "Tentu saja ke lantai lima Gedung Alioth. Bukankah kalian ingin
dengan sabar menunggu salah satu staff restoran
dari lift. Pria tersebut menarik perhatian karena ia memiliki aura yang penuh intimid
n permohonan cerai, Dewi sangat jarang bertemu dengan pria itu. Namun, sejak Dewi meminta Panji untuk menyerahkan surat cer
agar kami sering bertemu?" Dewi mulai berpikir bahwa m
ini? !" Suara Kusuma menggelegar karena
ersadar dari lamunannya. Ia langsun
r kertas. Dia menarik napas dalam-dalam dan me
melirik para mahasiswa dengan tatapan dingin.
s siapa yang d
Kusuma memberi perintah dengan wajah datar. 'Dia pasti melakukan ini karena dia sangat menc
i seperti ini?' Edi berkata dalam hati. 'M
r. Semua terdiam di
tahnya. Kata 'sabar' tidak pernah ada dalam kamus Kusuma. Pandangan mematikan diarahkan ke Edi.
sama sekali tidak bermaksud..
n oleh Edi. Ia mengedipkan mata padanya, be
pandangannya ke arah Edi, nadanya suram dan penuh peringatan. "Edi, penampilan bisa saja menipu. Beberapa orang mungkin terlihat seperti seorang malaikat di luar tetapi, sebenarnya hat
semakin membu
komentar kejam seperti itu di depan umum tentang istrinya?' Edi terus bertanya pada dirinya sendiri.
arkan komentarnya. Orang itu adalah Dewi. Mendengar per
engan nada mengejek, "Oh, dewasalah, Kusuma Hadi! Kenapa kamu harus bertingkah seperti anak kecil? Ciuman itu hanya sebuah kecelakaan." Sambil berjalan mendekati sang suami, Dewi
ciuman pertamanya. Kusuma adalah suaminya. Terus kenapa? Dewi tidak pernah merasa terganggu sebelumnya. Kehilangan cium
lan-pelan, Tomboi. Santai dulu. Tuan Hadi adalah orang yang sangat berkuasa. Kita tidak bole
itu. Dewi tidak mungkin menerima pelecehan verbal itu tanpa berbuat apa-apa. "Karena kamu mengatakan bahwa aku adalah wanita kotor, maka ciuman itu pasti membuatm
eka adalah pasangan normal, kata-kata Dewi akan terd
senyap setelah mendengar koment
. "Siapa yang berani mencium Kusuma Hadi?! Yang lebih penting, siapa oran
dakan sendiri meskipun ia tahu bahwa Dewi mungkin akan membuatnya kehilangan pe
mengenal Kusuma lebi
i dengan kesal. Jika ada kesempatan, Olga akan menelanjangi Dewi lalu melemparkannya ke laut
hati. 'Hanya meminta Kusuma untuk bergandengan tangan sudah memerlu
ewi tidak tahu? Plaza Cahaya Internasional adalah salah satu properti milik Tuan Hadi. Selama perceraian masih belum disetujui oleh pengadi
melihat sepotong kue manis dan kue itu hanya menunggu untuk dilahap. Perkataan terakhir Dewi menyadarkannya dari pikiran tidak senonoh. Berdeham untuk
eperti tersambar petir. Setelah menenangkan diri selama beberapa menit, Dewi kemba