n pada istrinya sendiri tapi selalu ia tunjukan pad
Anggun untuk duduk dan bersa
makan hm?" tan
i kamu yang suapin Mas."M
entar lagi dia harus menghadiri sebuah rapat penting yang tidak bisa ia tinggal atau di wakilkan. Andai saja tida
n aku Mas?" tanya Anggun
r." Jawab Bram selembut mungkin dengan t
kau Mas? Kamu udah sayang
. "Sayang bukan seperti itu, tapi aku harus ke kanto
api janji nanti pulang dari kantor harus ke sini, temenin aku, Ayah sama Mama lagi ke Band
megiyakan permintaan dari Anggun. "Yaudah aku pergi
u
g kening Anggun, la
*
nas bak bara api. Setelah beberes rumah, tubuhnya tiba-tiba saja lesu tak berten
dingin.' Racau
seperti ini pasti Bundanya yang paling khawatir dan berusaha melakukan apapun untuk
dang sakit seperti ini Pelita memang akan lebih sensitive, dia
ang Pelita sakit dan tidak ada yang peduli sama Pelita, suami Pelita pergi menemui Kak Anggun, Pelita cape Bunda.Bunda bisa
*
t! D
yang berada di meja nakas. Dengan sedikit susah payah ia mebangunkan dirinya,
pipih yang masi
Pelita denga
nggal di kamar saya." Ucap seseorang di seberang
ng. "Bang maaf, tapi Pelita lagi sakit se
idak mau!" potong Bram dengan nad
ita benaran lagi sakit, in
n Pelita! Cepat anta
u
ita bangkit perlahan untuk bersiap, ia harus menuruti semua p
terlihat pucat, beruntung rasa peningnya sedikit menghilan
ke dalam kamar Bram, saat masuk ke dalam kamar lelaki itu bau wangi maskulin menyeruak masuk ke indra penciuman Pelita. Meski sudah sering masuk ke
Foto yang tidak pernah di lepas oleh Bram dari dinding kamarnya. Setiap kali Pelita masuk ke dalam kamar sang su
Tuhan, emangnya boleh ya, seperti ini, nikahnya sama siapa
lah istri pengganti saja. Ingin berontak, tapi rasanya sudah
akan bangkkrut yang artinya kehidupan mereka semua akan hancur. Andai saja dulu dia memiliki keberanian untuk kabur dari pernikahn konyol yang menjadikan hidupnya seperti sekarag ini. Tapi lagi-lagi semuanya hanya lah perandaian yang tidak pernah akan terjadi. Nyatanya sudah satu tahun lamanya dia men
ngan cepat Pelita melangkahkan kakinya keluar, rasanya s
dalam tas untuk memesan taxi online, sebu
! T
Lalu stop tepat di hadapan teras r
t Rafli keluar dari mobilnya. Rafli adala
ya Rafli melihat Pelita d
di suruh Bram untuk mengambil berkas, ternyata dugaannya salah. "Pe
ayo bareng aja
ip ke Bang Rafli saja ini
g jadi masalah itu suami kamu, ka
ta Rafli barusan. "Ya udah Pelita bareng B
ita. Sesautu yang tidak perah di lakukan suaminy
kamu sama Bram Ta?"
gimana-gimana Bang, masih sa
ya. Ada rasa iba pada wanita muda dan cantik itu. Rafli ta
i kamu Ta.' Ba
dan dari mana?" tanya Peli
au singgah numpang makan siang dulu rumah kalia
aaf banget loh Bang hari ini
ali Pelita tidak masak. Setahu dia, Pelita
"Soalnya Pelita lagi
arah Pelita. "Kamu sakit?!"