idak asing. Lama kuperhatikan gerak-geriknya sebelum ia masuk ke dalam rumah. Aku mula
umamku den
dis lain yang ada di dalam rumah. Namun, usahaku sia-sia. Sekarang, dirinya tengah ber
aku mendekati mereka yan
umahmu ini aku sangat penasaran karena melihat pintu rumahmu
menjawabnya, kup
inya membawa seorang gadi
irana, yang terlihat ketakutan. Kirana menundukkan kepalanya
gu. Saya hanya... butuh tempat berlindenatapku. "Yodha, kamu harus menjelaskan semuanya s
tenang lalu biarkan aku menceritakan semuanya hingga selesai,"
dengan ekspresi yang masih marah. Biasanya, setiap beberapa bulan sekali dia mampir
i-beraninya membawa seorang gadis ke dalam r
ya panjang," jawabku lag
oo
n jika aku bilang Kirana berasal dari masa lampau, tepatnya dari masa kerajaan M
k dari temanku saat m
a dengan kebohon
napa dia
i wajahnya masih menampak
in apalagi kepada keluargaku sendiri, tapi kalau tidak melakukan in
hidup di jalanan, apalagi dia ini berasal dari masa lampau
i sini karena dia memiliki masalah dengan keluarganya hingga akhirn
menyewa salah satu
kan itu, sekarang harus memutar otak lagi
rumah. Mereka bertengkar dengan orang tua mereka dan memutuskan untuk pergi sementara, karena
jawaban atas penjelasanku
ku membiarkannya untuk menempati gudang yang ada di
dia paham atau kesal. Entahlah apa yang seda
angan membawa seorang gadis ke rumahn
ini jika orang lain mengetahuinya, bukan? Hal terburuk dar
lakukan ini, memang hal terburuk adalah terusir dari lingkungan
wab penuh jika ada seseo
ran
nikahinya se
ang keluar dari mulutk
a yang baru saja kudengar. Aku sendiri terkejut dengan jawabank
Airin menatapku dengan tajam, men
kini terbelalak kaget dan p
ituasinya mendesak dan untuk menjaga nama baiknya, aku akan menikahin
kemarahannya. "Baiklah, Yodha. Aku hanya berharap kamu tahu apa yan
paham, Kak. Terima ka
ada di dalam rumahku melihatku dan Kirana pun me
yang kamu k
ubit lenganku, aku menjawabnya dengan tertawa bodoh saja
kenalkan gadis ini pada kakak, dia adal
alkan Kirana pada kakakku, dan rupanya kakakku sepertinya sud
n aku,
rana akan tinggal untuk s
ana pun me
ri... Kamu itu buruk dalam berbohong jadi sudahlah jujur saja padaku apa yang
satu kata pun yang terucap dari mulutku. Ini sebenarnya sangat ga
nya dengan jujur dan apa adanya, namun
kepalaku yan
gkin Kakak tidak akan mempercayaiku
sadarkan diri mengapung di pinggir sungai. Tapi untuk bagian Kirana mengaku dari zaman lampau tak kuberitahukan padanya, karena bisa sa
n direpotkan kalau harus melapor menjadi saksi di kantor polisi nanti kar
setelah bercerita panjang lebar dia hanya menepuk-nepuk bahuku
asalah yang akan terjadi di
tu. Tapi kusarankan kamu untuk berhati-hati, jangan sampai kebaikanmu dibalas de
karena kulihat kalau Kira
, baiklah akan kupercayakan
ap
an menagih janjimu yang
ari tadi kulihat seperti merasa tidak nyaman karena mungkin saj
cukup beran
nya?" tanya
akakmu ini yang akan mendahului
g
membuang pandangan kami ke arah lain, sementara kaka