um meni
Kirana, si gadis kuno itu, mengatakan ha
ika membujang
h itu
itu k
ena aku memang menyukainya dan belum mendapa
ubuhnya tegang. Sepertinya dia memiki
a, bukan? Bagi sebagian orang mungkin itu normal di negara lain, tapi di negara ini kita tidak bisa
suaranya terdengar ketakutan. Sepertinya memang
uar rumah, menuju ke suatu bangunan kec
ng-barang yang sudah tidak digunakan lagi. Tapi sudah lama sekali aku tidak
erada di hadapan kami. Aku membuka pintu bangunan itu dan terpampanglah sebuah ruangan yang tidak ter
ini adalah gu
tu akan menimbulkan masalah untuk kita berdua nantinya. Jadi, aku akan memberikan gudang ini untuk tempatmu tinggal. Yah, wa
sa bersyukur... Aku bersyukur sekali bertemu den
ya kalau aku adalah pemilik rumah kost ini. Tapi
eskan untukmu. Kamu tunggu saja di luar
aku membantumu membereskan tempat in
sangat terbantu," kat
hkan debu yang sudah lama menumpuk. Suasana perlahan menjadi l
ya saja, tapi aku sedikit bersyukur dengan dibantu oleh gadis ini maka waktu yang diperlukan untuk membereskan tempat ini akan
ku yang menyelesaikannya karena hanya ti
nita, biar tuan tanah saja yang beristirahat
yang tak jauh dari pintu gudang in
lipat untukmu dan minuma
tu meng
ikan itu. Saat aku berjalan, pikiranku penuh dengan kekaguman pada Kirana. Dia bukan
kin akan bisa digunakan oleh gadis itu. Setelah benda-benda itu terkumpul, aku pun kembali ke gudang tempat g
i dalamnya, kini disulapnya menjadi tempat yang bersih dan kincl
ai di tempatnya berada. Manis! Senyu
awa beberapa barang
lasnya, masih memegang sapu sa
kasih, sudah sewajarnya kita sebagai
g akan ditempati oleh gadis itu. Lalu kuam
h bekerja keras. Ini, ma
ihatnya," tanyanya dengan wajah penasaran setela
dengan isi kacang hijau di dalamnya. Coba
enyukai roti ini. Yah, walaupun ini roti murah seharga seribuan saja, tapi dibandingkan tidak m
tanya berbinar-binar, terlihat sangat gembira dengan penemuan rasa baru itu. Benar-benar pemand
menyukainya. Kalau begitu, makanlah lebih banyak.
rotinya. "Terima kasih banyak. Aku belum pernah mencob
stikan kamu nyaman dan tidak lapar,"
restoran keluarga untuk menunjukkan beb
dalah hadiah untukmu karena membantuku membersihk
anah? Bagaimana simpanan makanan untuk besok kalau kamu memb
adis ini hanya makan dua atau bahkan sekali dalam satu hari saja. Ternyata itulah alas
u khawatir tenta
ahan hidup untuk besok jika terlalu boros tentang makanan?! Ju
wajah dan nada p
cukup mudah didapatkan. Lagipula, aku sudah mempersiapkan cukup bahan makanan un
ana jika terjadi sesuatu yang tak terduga
ggal saat sedang bersamaku, oke?" Dengan refleks aku men
alanya! Ini bisa menimbulkan kesa
.
lebih awal. Aku tahu kamu sedang merasa khawatir dan bingung dengan keadaanmu
nar..." jaw
at bangun besok menemukan ka
.
padamu kalau namaku adalah Yodha? Tolong berhentila
nya dengan sua
ya kamu juga tidur sekarang. Yah... selamat malam
ma kasih atas segalanya," b
Jantungku berdegup kencang akibat dari mengusap-usap kepalanya. Aku mencoba terlihat tenang d
a. Tidak biasanya aku bersikap seperti ini kepada seseorang yang baru kukenal, apalagi s
ku menghela napas panjang,
masih belum stabil. Hari ini terasa begitu panjang dan penuh kejadian tak terduga. Membantu seseorang dalam situasi sulit memang bukan hal yang
enar-benar hanya mi