an cermin berukuran besar yang terpasang di kamar mandi kamar tempat ia melayani
dikit berbelah. ia tak mau dikatakan sombong, tapi memang
nda itu begitu padat dan sintal. bahkan dua kali bermain dengan Dimas, ia yakin Dimas sangat menyuka
i diriku Tuan Dimas." ucapnya. "kar
jadi tahanan di rumah ini. Jadi ayo kita bermain sampai kau bosan
n. hidupmu sudah selesai saat kamu masuk ke rumah ini. duniamu hanya akan berputar di sini. jadi apa yang harus kamu
ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu dan tak lama suara Dima
ya Dimas tanpa perasaan
Lili dengan nada suara sedikit mengejek. padahal nyatan
rut dan mendengus. ia menyalakan shower dan langsung membersihka
**
ajah Dimas yang sangat tampan rupawan. Ia sudah putuskan jika ia tak mau emo
pa orang tuanya bisa mengenal Dima
Apa aku boleh be
ja makan tak
ikutnya ia kembali menatap Dimas, "Dari mana orang tuaku bisa mengenalmu? dan
ukatakan kalau di meja
ebenarnya ia terbiasa bekerja. jadi jika posisinya di rumah ini hanya duduk duduk lalu m
sama. ia tak bisa melepaskan pandan
taanmu ini ya Tuhan.'
gin dari Dimas berhasil mengagetkannya
a yang melihatmu...
gatakan kau
KMA
elihatnya, lalu kenapa
ramu kau seolah menuduhku...
icara dengan siapa tadi? Ken
Lili geram
mpan ini, sifat menyebalkan sa
akan menjadi Aktif. Walaupun candaan aktifnya sungguh keterlalua
. Dia punya cara untuk agar Dimas mau berdebat terus dengannya. Ia
mas. Ia melihat Dimas l
lagi?" tawar
ah ditawari sesuatu dari Lili
mu makanan... Kenapa
mu melakukan itu? "
pa salahnya men
lah. Tapi aku ta
li masih nekat mengganggu Dimas. Jujur dalam hatinya kini sama sekaali
a itu kembali diam dan
a lagi-lagi Dimas t
l Lili. Namun pr
dengan volume yang sedikit keras. Membu
Jadi pembantu juga tidak apa
erjanjian yang kau pilih ada
n Dimas, Lili me
mas. Tapi pembantu.. Ka
mbantu. Kau mau bekerja ap
nggajiku. aku juga ingin punya tabungan nanti saat kau sudah bosan dan membuangku. setidaknya
senyum meremehkan. "Kau yakin ingin menjaga pe
manis sepertimu, palingan pe
s, "Kau yakin?
kin. Ap
lirik Lili dengan satu al
Kau di
gsung bersorak senang. Tanpa Lili sadari semua ART
keras." ucap Lil
arat, sebelum sebulan kau tak bol
lah pengennya selamanya.atau sam
bisa ke sana. dan gajimu, aku akan mem
eris. ia tak bisa membayangkan jika ia di sini samp
ku bicara dulu!"
kembali fokus. jiwa keuanganny
rja dengan baik. bersihkan kandangnya dan beri ma
oookee..aku ke sana.." tanpa melirik makanannya lagi, Lili segera be
i dengan Dimas. Padahal baru saja tadi
ari kebelakang. Ia sudah membayangka
terhenti, tubuhnya memat
kin..." uca
r anjing pemburu jenis bergian malinois tenga
paling takut
Dimas masih asik m
mpatkan gadis itu di sana.
ang mi
uan...
AAAAAAA
arah belakang diiringi suara gongong
. Tak apalah, ia butuh s
i kencang. Suara teriakan wanita itu semakin
teriak Lili ke
Wajah pucat Lili menjadi
a kau menggajiku sebesar itu. dan sekarang kau te
wajahmu.." ledek Dimas sambil
takjub oleh semua ART nya yang ada di rumah itu. Seumur-umur mereka bekerja
tampan. Namun saat ini, wajah kelam itu berubah menjadi wajah
pu mereka sampaikan. Terutam
n jarang sekali anak itu mau tertawa le
mas. Lili masih suka mencak-mencak sendiri di de
awa cahaya untuk Dimas..." bisik N
u!!" teriak Li
bakmu. Kau saj
as benar-benar menjebaknya. Kenapa anjing? Kenapa Di
Ya Tuhaaan. Anjing itu sangat besar. Bagaimana jika
rdecak."
Kau pikir saja jik
sudah itu saja. Kenap
ram kesal.
h memberimu pekerjaan enak,
mu itu burung, atau k
ku lak
ntung binatang mengerikan itu dalam keadaan terikat dan dikandangi. Jika tadi mereka sedang lep
tak tak
g sekal
knya, berjalan menuju taman belakang. Lili masih belum selesai dengan
as. "Kau ingin memberikan aku pada
kau
as aku seriu
lum menuju kandang anjing, Dimas membelokkan langkahn
agang yang suda
ak percaya. Ia bahkan tak mampu berkedip s
Ini nyata? Kel
ing senangnya, ia tanpa sadar mendorong sediki
k Lili kegirangan. Ia berlari kesana kemari mengej
utan jika kau keja
ahan yang ditumbuhi berbagai buah dan sayur. pantas saja rumah ini dari luar tampak besa
likmu?" tanya
ku.!" ketusnya membuat
utar tubuhnya kelu
kemana?"
menghilang. Meninggalkan Lili yang
Lili. ia kembali menatap ke sekelilingnya. kebun kecil yang ditumbuhi banyaknya buah dan sa
inya, ia akan betah berada di sini. ia pastikan, Dimas t
**