CEO yang akan menjadi bosnya. Padahal susah payah Cindy mencoba memulihkan di
meletakkan sebuah dokumen di depan Cindy. Cindy mengangkat kepalanya lalu matanya mengar
leh pada Cindy. Sedangkan Sebastian duduk di sofa di depan Cindy dengan sikap angkuh dan sebelah tangan terlipat mengepal di dekat wajahnya. Pandangan S
kontrak." Manajer HRD menyela bicara karena kesal dengan keputusan Cindy. Bola mata Cind
ikiran." Cindy
a. Cindy hanya sekilas melihat pada Edward sebe
adi tampak makin kesal dengan Cindy. Sebastian menaikkan dagunya lalu memberikan kode pada keduanya untuk kelua
uk dan membuang muka dari Cindy. Ia berjalan keluar bersama Edward tak lama kemudian. Cindy
pnya seperti seorang pemburu hendak menangkap mangsa. Cindy y
engan sikapnya yang dingin. Cindy meliat se
stian mengancam. Sikapnya masih tenang dan dingin tanpa emosi sama sekali. Cindy meneteskan
bahkan dengan menaikkan ujung bibirnya. Cindy menahan isaknya dengan meng
a punya li
n yang salah karena Sebastian mampu membacanya. Pada detik ketiga, Cindy buru-buru bangun
iri dan kembali menghalangi Cindy yang berusaha bangun untuk kembali lari. Ia menangkap serta menarik lengan Cindy s
Sebastian makin menggeram marah. Cindy terus menolaknya dari dulu. Bahkan Sebastian sa
geraman marahnya pada Cindy. Cindy mendorong mencoba melepaskan dirinya tapi cengkeraman Sebastian m
Cindy. Cindy terisak menangis tersedu. Ia ketakutan setengah mati dengan bosnya sendiri. Sedangkan Sebastian teren
etaran dan menunduk serta menangis. Sebastian yang tak sabar lantas
memohon. Sebastian jadi mengeras
itu?" Sebastian membalas. Matanya menyorot tajam tanpa ampun. Hati Sebastian makin keras dan sakit
nar-benar gak tahu siapa Bap
k cuma hutangnya Melvin tapi juga hutang di masa lalu kita," ujar S
an kembali mengulang. Cindy terjepit dalam keadaan yang sulit. Secara tidak langsung i
at pada kertas lalu menandatangani kontrak kerja tersebut pada akhirnya. Sebastian menden
engan angkuhnya. Matanya lalu menangkap darah di lutut Cindy akib
ruti semua perintahku," ujar Sebastian berdiri dari sofa. Cindy masih tidak
tukku. Setelah itu baru
matanya lalu berdiri. Lututnya terasa sakit tapi Cindy tidak memedulikannyan memanggil manajer HRD dan wa
yang terjadi. Manajer HRD dan sang wakil, Edward datang sebelum Cindy masuk. Manajer HRD menerima kontrak
nya Edward setelah memb
kan
Ia berjalan pelan dengan wajah tertunduk dan kak
manajer dan Edward. Tanpa bertanya, keduanya segera pergi
indy menurut dengan takut-takut lalu tangannya
apak m