angnya muda
ong?" s
jeda makanya. Gak enak tau kalau gak dilanju
perkataannya terdengar
seneng, ngambek, marah dan mudah
"mau jadi Abang tiri gue? Ogah gue.
temenin Bapak di rumah. Di cancel deh, soalnya beliau kukuh bis
ng kalau elu lupa," wajah tengilnya itu loh. Ing
al
uat Cica mati ku
mau pes
ki itu tersenyum miring seolah mukanya ingi
tak sadar mencengker
ling," ge
eh tetapi kelakuannya ...
C
nya asem kek jeruk nipis kini menunjukkan senyum
t, ya?" Teri--pemilik rumah
ketika lembur. THR menjelang lebaran yang jumlahnya tidak terkira itu.
*
mendengung di hati gue," mulai lagi
Cica pun pamitan. Sudah adzan dzuhur. Wak
i sini. Kita pulangnya
pi Cica sampai menutupi
lu?" cetus Cica sembar
ama elo, Ca," Soleh menata
p-
rtawa renyah, "gak ada kosa
rih Soleh masih menatap lekat Cica. Atau gag
isih. Ia masih mendengar
l
lengan Soleh,
cintaku," r
cinta, sayang. Ini di tambah tatapannya yang ... lembut, teduh, rambut depan sengaja di acak-aca
. Gue ma
kiri dia ikutan. Geser ke kanan, ikut juga membuat kesabar
uatu. Takutnya toko tersebut keburu
r
ang di genggam oleh Cica. Dia bersiul seray
Motor elo biar anak