ah dua hari lho Bapak bat
ebahan di atas sofa. Bermodal obat warung, padahal dirinya ada bia
gak, Pak? Cica mau ng
berobat ke rumah sakit menggunakan BPJS ketika sakit. Buka
kantung mata beliau. Cica tidak tega. Hatinya lemah, dan dia c
, Nak. Bapak aga
atuk setiap dua menit sekali, pernafasannya j
," isak tangis Cica semakin keras. Memilih m
ti tapi hanya sebentar. Katanya susah kalau tidak
anak semata wayangnya penuh sayang, "In Sya
lanya guna melihat kondisi Bapak. Batuk-
sakit sekarang juga," kekehnya usa
a mencekal erat pergelangan tangannya, "
24 jam. Jangan bingung soal biaya. Cica
ujar Bapak terkikik geli
menyempatkan mencium pipi kanan Bapaknya, "sayan
*
gasi, ruang tamu pun jadi. Hanya motor matic yang dibelinya tahun kem
it masih pada buka. Ada keraguan sih ta
atau enggaknya jas hujan di jok motor. Suara t
nter B
ma
etusnya yang kemudi
Lelaki itu bertanya lh
rtanyaan gue," godanya sambil m
angan Soleh, "Sayang ... s
ri jantungnya. Masih sama rupanya. Semenjak pacaran hingga menjadi mantan efeknya seluar biasa ini. P
ol
di kamar mandinya. Jadinya ... si man
k. Bapak
e ke rumah sakit," gumam Cica sembari mera
bil saya
omongin selama Cica si
Soleh, ngerepotin,
ertanya setelah turun
biar Bapak enggak kehujanan kalau naik mobil," Soleh me
as hujan,"
mbali motor Cica ke dalam rumah. Untung
in pula Soleh mengembalikkan motorny
ak? Biar saya tak
ini kunciny
umahnya. Cica menepuk keningnya, Soleh tersenyum mis