img Misi 27 Hari Yura  /  Bab 2 Masih Soal Langit | 11.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Masih Soal Langit

Jumlah Kata:1197    |    Dirilis Pada: 31/05/2024

dupan kita. Kita juga tak bisa memilih masalah seperti apa yang

. Menghadapi masalah itu dan berusaha mencari

masalah itu, seperti tikus kecil ketakut

n

ang kedua karena melarikan dir

buru dan ketakutan, aku lebih senang menyebutnya seperti seekor tiku

----

gan bersama Langit, aku termasuk orang yang payah. Entahlah, mungkin aku yang

kembali melintas dalam be

aaa," tegur Mama sambal menepuk pundakku. Menyadar

nyum hambar, berusaha menyemb

meneguk sedikit air putih dari gelasnya.

Ma. Lagi capek aja," elakku dan k

g sedari tadi diam mulai buka suara. Semoga saja

," sahutku sambal meraih gela

an Langit, kapan dia

membahas soal langit. Pertanyaa

engatakan yang sejujurnya sekarang? Bagaimana aku menjelaskan

sayang?" tanya Mam

, Ma. Ngga

ma-lama," ujar Papa lagi s

-buru?" Aku mencoba sebisa mungkin untuk mengelak pembahasan yang seperti i

dewasa. Usia kamu hampir 27, Yura Anindita. Mau nunggu sampai

rlalu banyak membuang waktu dengan pacaran beg

tnya. Tapi aku sama Langit ... ," k

erjanji akan menikahiku saat hubungan ini berjalan satu tahun.

u benci sekali dengan orang yang ingkar janji. Papa pasti

ap?" Papa terlihat sangat penasara

yaan Papa barusan. Haruskah aku jujur sekarang? Atau lebih baik aku merahas

u tak berani menatap kedua pasang mata yang se

tara kamu sama Langit?" tanya Papa sekal

, "Aku sama Langit, udah selesai Ma, Pa," jawabku dengan perasaan gugup namun se

pala. Diamnya Papa, adalah tanda kalau dia benar-benar sedang kece

kalau Langit adalah yang terbaik, hingga p

, Mamalah yang menaruh harapan paling besar pada Langit untuk segera menikahiku. Tapi pad

Yura

*

-barang yang harus aku bawa keluar dari kantor. Jujur

tuk meninggalkan semua kenangan itu. Tapi yang terjadi

a dan Mama kemarin malam su

turut membantuku mengemasi ruangan kantor yang harus

g, "Mama sama Papa udah t

sama Langit itu udah selesai. Udah bubar." Indy tampak bersemangat sekali menanggapi ucapan

mennya. Katanya, mereka nggak mau aku salah pilih lagi,"

ayang sama kamu, Ra. Yakin deh, pili

odohin. Ini bukan zaman

mu coba buat jalanin. Siapa tahu salah satu anak dari t

i ... dijodohin? Hal seperti itu bahkan tak pernah terlinta

nya Indy sembari memegang pundakku dengan wa

? Itu nggak akan mengubah keputusan aku. Lagian pengajuan resign aku udah di acc kok sama

erkan impian kamu dari lama. Saya

nyerah. Tapi apa dia lupa betapa batunya sahabatnya ini? Aku tak akan semudah

, aku mengejar impian aku yang lainnya, Ndy," sahutku sambil tersenyum ring

r Yura Anindita kali ini?" tany

ku santai sambil berjalan keluar ruangan dengan me

gitu deh," celoteh Indy dan ki

a merahasiakannya karena bagiku, soal impian yang belu

g, berkulit sawo matang, dengan pakaian rapi kini b

dia harus mu

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY