img Misi 27 Hari Yura  /  Bab 3 Lagi Lagi Langit | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Lagi Lagi Langit

Jumlah Kata:1665    |    Dirilis Pada: 08/06/2024

mua orang pasti mengalaminya. Mungkin sala

angkah untuk menjauh dari orang itu, entah kenapa dia justru malah sering muncul. Seo

Tapi tentu saja Langit bukan berniat menggagalkan upayaku. Pa

--

g, berkulit sawo matang, dengan pakaian rapi kini b

alnya, sangat mengenalnya hingga akhirnya aku juga yang kep

i. Tapi langkahku tertahan karena Langit kini menarik

hingga aku merasa

tentu saja tak akan aku turuti. Untuk apa lagi aku bicar

n Langit yang sedari tadi mengg

bali meraih pergelangan tanganku. Kali ini rasanya

sa deh." Indy yang sedari tadi diam menjadi penonton mulai angkat bicara agar La

an sebagai peringatan pada Indy agar diam dan tidak ikut campur. Dan sepert

sama kamu," pintanya lagi denga

du untuk melihatnya lagi dan lagi. Tatapan yang sek

h segampang itu lagi. Ingat upaya kamu untuk melu

dengan nada ketus, sambil memb

embali hadir di tengah-tengah kami hanya karena tatapan teduhnya itu. Aku tak in

untuk laki-laki ini. Ingat ... hanya secuil dan aku ta

ak punya banyak waktu," sambu

ptop," sahut Langit lagi ya

etap sama kan?" Aku mulai jengkel dengan semua permintaanya. Ayolah ... aku sud

yeretku paksa mengikutinya. Tindakannya begitu tiba-tiba hingga tanpa sadar aku menja

apa-apa untuk mencegah Langit. Indy jelas sudah ta

*

menepis tangan Langit, saat

mi tiba di sana. Tapi kehangatan itu justru tak berefek pada hatiku yan

ya mengarah jauh ke langit luas. Aku hanya diam memperhatikannya sambi

akku. Bagiku tak ada lagi hal penting yan

an ini telah selesai maka saat

ar dari mulutnya. Apa sebenarnya mau pria ini? Menyeretk

membiarkanku menunggu tanpa kejelasan d

juga?" tanyaku yang mu

mbalikkan badan dan ingin bergeg

ai bersuara dan sukses

gkah kaki Langit yang kini berjalan mendekat ke arahku. Dekat dan semakin dekat,

mi mungkin hanya berkisar 30 senti. Ia menatapku dengan tat

Nafasku sesak. Yura sadarlah. Jangan biark

ng dia ciptakan saja masih belum s

Langit, sambil kembali menepis ta

sinar matahari. Sungguh, itu jauh lebih baik daripada aku harus beradu pandan

an nada dingin. Tak ingin larut dengan suasana

menjauh dari aku. Lebih baik kamu batalkan niat kamu." Ucap

sama atau ingin meminta maaf, lantaran sudah mematahkan hatiku. Samp

i sini atau pergi, itu sepenuhnya jadi hak aku Langit. Bukan kamu," jawabku dengan tatapa

ang yang paling disalahkan sama Pak Anton atas pengunduran diri kamu

nya karena dia tak ingin namanya jelek

ku tak mau ambil pusing. Ma

au aku bisa mempertahankan karyawan kebanggaannya yang memutuskan berhent

, tanganku mulai gatal ingin mendaratkan sebuah tamp

Itu hanya akan membuatku semakin terlihat kekanak-kanakkan

aku sekarang. Yang pasti aku nggak akan mengubah

..

-mata karena kamu Langit. Kamu itu cuma jadi alasan kesek

ca. Aku tidak tahu apa yang ada dipikirannya sekarang, yang jelas

ukup lama menunggu Langit bicara lagi.

da hal yang perlu dibicarakan l

Langit, tapi sedetik kemudian ucapa

emi aku, seenggaknya lakuin itu demi Mama

uluh. Kemarahan yang meluap-luap bagai lava panas sekalipun b

lu kalah jika hal itu berkaitan dengan orang

inggal sejak Langit berusia 6 tahun. Dunia Langit semakin tidak baik-

nggak berhasil ngebujuk kamu, beliau bakal mecat aku," ungkap Langit sam

aku harus dapetin uang buat pengobatan M

a tak bisa sedikitpun menghargai perasaanku, setidaknya dia punya s

atalin rencana kamu, Ra

cul ke permukaan. Aku tak mungkin membiarkan Langit dipecat hanya gar

rada di sini, bagaimana ak

enggamnya erat. Ia memperlakukan aku seolah-olah aku masih kekasihnya. Aku tahu ini

i ... bukan berarti aku mau memenuhi permintaan kamu," j

ggak kasiha

tapnya sebentar lalu beranjak pergi begitu saja. Masa' bodoh

membantu pengobatan Tante Anggi. Aku sengaja menolak permintaannya karena aku yaki

. pas

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY