kecil, jadi hanya bisa melihat dari jauh bagaimana kuntilanak-kuntilan
s mendekati Sapto dan terus berusaha menyentuh Sapto. Sapto mengembuskan napas panjang dan meminta seseorang mengambilkan kaus tangan. K
ya. Awalnya ekspresi wajahnya biasa saja, tetapi lama kelamaan wajah Sukesi memerah dan keringat mulai bercucur
ng entah apa maknanya. Dengan kasar, Sasmito mengibaskan tangan Sapto yang menyentuh dahi Sukesi dan menampar
n. Dia menata napasnya dan
engan pria itu!" teriak Sasmit
ulu kekasih ibuku," jawab Ruk
ada satu pun kuntilanak Pasar Besar yan
eli. Mereka memandang ke arah Sapto yang juga
rlahan. Sapto mengangguk dan mundur, kemudian bertil
umaman. Sasmito memejamkan mata dan kemudian terduduk lemas. Napas Sasmito terlihat pendek-pendek dan cep
da beberapa ustadzah anggota tim ruqyah. Beberapa wa
i oleh Nyai Ratu. Kalian harus kami dapatkan dulu!" teriak Sukesi sambil
Ust! Ojo, Ust! (Jangan, lo, Ust! Jangan diambil. Nanti simbahnya meninggal. Aku tid
a. Dia mende
i memandang ke arah Sapto dengan m
Kami semua --mahluk halus-- suka melihatmu tidur, karena ada cahaya berkilauan dari pusarnya dan ada Pancason
k Sukesi pada Sapto.
" Sapto bal
aimana bisa? Sepertinya dulu banyak mahluk halus di dalam tubuhmu, kan?" tanya Sukesi dengan hati-hati
kamu sudah sangat sakti dan sekarang kamu bertambah sakti ... sepertin
rtaubat dan tidak lagi menggunakan kekuatan mahluk halus." Sapto tersen
orang dengan Pancasona, kan? Kenapa kamu keluarkan dia? Seharusnya kamu bilang padaku kalau mau mengel
selendang Nyai Rara Kidul, Adiningtyas dan Adiningrum. Cari saja, siapa tahu kalau
melotot tajam. Seketika Sukesi be
ta sedang ada di sini! Dia memi
bahkan tetangga Fatih pun berdatangan ke kamar Fatih. Mereka semua
uk setuju, kebanyakan karena memang tidak tahu harus berbuat apa melihat Fatih dalam
mbulannya, kita ganti baju Fatih dulu, ya, Pak?" tany
na ini? Tidak ada luka di pinggang Mas Fat
ka baju Fatih dan tidak menemukan segaris pun luka di tubuh Fatih, tetapi darah itu ter
bawa Fatih ke tempat lain
tikan bahwa memang tidak ada luka apapun pada tubuh Mas F
dugaan semua orang, tidak ada luka luar maupun luka dalam pada tubuh Fatih. Mereka meminta dokte
tanya Rahman pada dokter yang memeriksa
h mengeluh kesakitan, padahal tidak ada luka di tubuhnya. Saya baru kali ini menghadapi kasus seperti ini, Mas.
dengan putus asa, "mungkin kami hanya bisa membantu dengan membebat
rus berbuat apa lagi. Fatih terlihat lebih tenang, ketika dokter
aku, ya, Man?" bisik F
i bilang kamu mengalami kecelakaan, karena aku bingung mau bilang
karang," kata Fatih, "aku tidak mengerti apa terjadi padaku sekarang ini
Man. Oh ... Astaghfirullah. Rasanya perih sekali. Astaghfirullah ...." Fatih merintih dan dalam
ian Fatih adalah seorang pria sepuh berkacamata yang duduk di ujung ruangan sambil me
nap
itu ringan dan sangat lembut, tetapi efeknya sangat luar biasa, membuat Fatih merasa ten
epuh itu dan kemudian sebuah bayangan hitam berkelebat menyambar pria sepuh itu. Tubuh pria sepuh it
h
tenaga sambil mengulurkan kedua tanga
ahu kalau pria itu b