img Sepasang Satria Piningit  /  Bab 1 Sebuah Pelita Kecil | 1.47%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Sepasang Satria Piningit

Sepasang Satria Piningit

img img img

Bab 1 Sebuah Pelita Kecil

Jumlah Kata:1315    |    Dirilis Pada: 14/04/2024

wajah mereka. Di lapangan yang sangat hijau nan luas itu dipenuhi oleh anak-anak usia SD yang tengah asyik

an. Namun ia terus saja lolos dari mereka. Anak-anak yang tergabung dalam timnya terus meneriakkan namanya.Berharap agar ia dapat mence

mu, maka kita tidak akan pernah kalah melaw

ng karena kerja sama kita. Bukan karena keh

kamu juga tidak suka menyombongk

saja. Aku jauh lebih hebat darin

sedikit kesal. Kemudian ia berkata, "Sudahla

aja, kan?Sebenarnya kamu takut

kata, "Hei, dengar ya! Aku tidak pernah takut melawan siapapun juga. Aku hanya ingin menghindari p

danya dan mengayuhnya dengan sangat cepat. Ia benar-benar sangat marah. Sementara itu, Wolter terus me

berjalan dengan cepat agar segera sampai di kamarnya. Namun saat ia tiba di depan kamar Nashir, ia berhenti sejenak.Ia melihat kakaknya

apa?" sapa Syams d

i bukunya. Ia kemudian menoleh ke belakang dan berkata dengan nada ma

aku sebuah buku dan aku pasti akan membacanya. Aku

A? Kamu saja masih sangat kecil. Lebih baik kau pergi ke kamarmu dan

. Sebenarnya masih ada satu buku yang belum kubaca, tapi itu

rgi bermain saja! Aku ingin be

lama Uda. Kenapa harus

tkan nilai yang sempurna. Nanti kau juga harus begitu kalau sudah kelas enam. Kau harus mempersiapka

ab Syams dengan

rus berjalan dengan sangat pelan. Seketika itu, karena tidak memperhati

napa kau terus menggangguku?"

kemana? Ayo kita belajar bersama! Atau kalau Uda tid

agi. Kamu selalu mengerjai setiap orang ada di dekatmu. Kamu ini memang anak nakal.

bermain bersama teman-temannya. Syams semakin sedih karena tidak ada yang mau

dibiarkan terbuka sedikit.bEkspresi di wajahnya pun berubah saat ia melihat Ai

itu. Melihat buku-buku yang tertata rapi

yo kita bersama! Ajari aku pelajaran sejarah Uni! Aku belum men

pun berkata dengan tegas, "Tidak! Aku tidak mau belajar denganmu! Ak

ama! Aku sudah lelah bermain,"

i dalam kamar! Jangan menggangguku! Sudah, kelu

ang Uni inginkan," ja

a sekali belum merasa lelah sehingga ia tak ingin beristirahat. Namu

n rumah. Syams segera berlari dan melihat siapa yang datang di hari yang masih sangat terik itu.

pun langsung berlari untuk menemui kakaknya tersebut. Sepanjang jalan, ia berteriak memanggil-manggil kakaknya itu. Suaranya terdengar oleh Nashir dan Aisyah yang masih sibu

syah mencium tangannya. Halim lalu memberikan sebuah bingkisan kepada kedua adiknya

at rindu dengan adik-adikmu. Menginaplah disini beberap

l di PandangPanjang. Hingga lupa pada

pada kalian? Selama ini uda kan sering meng

ng aku bawakan untukmu, Syams. Itu buku tentang sejarah Sumatera Barat. Kamu paling menyukainya,

tu! Biarlah Syams yang membacanya. Dia ka

kita makan saja

ini untuk anak nakal seperti dia!"

buku ini saja. Ini lebih menyenangkan dari

ngan Nashir itu ke dalam sebuah piring. Nashir dan Aisyah langsung memakannya dengan sangat lahap. Sementara itu, Syams sama sekali

kan rasa lelahnya itu dengan duduk di ruang tamu dan meminum kopi yang disajikan di depan meja oleh asisten r

gin menginap selama beberapa

img

Konten

Bab 1 Sebuah Pelita Kecil Bab 2 Tidak Mau Menjadi Pengusaha Bab 3 Sifat yang Mulai Berubah Bab 4 Kenapa Syams dibawa ke Panti Asuhan Bab 5 Tak Menjadi Anggota Keluarga Malik Lagi Bab 6 Ayahku Hanya Satu
Bab 7 Kenapa Anda Menolong Saya
Bab 8 Beradaptasi dengan Lingkungan Baru
Bab 9 Indahnya Langgar Pak Jaya
Bab 10 Kelebihan Syams
Bab 11 Kerinduan Keluarga pada Syams
Bab 12 Kebaikan Hati Syams
Bab 13 Apa Itu Ksatria
Bab 14 Satria Bukan Anak Pak Jaya
Bab 15 Jaya Mengetahui Alasan Pengusiran Syams
Bab 16 Kebencian Syams pada Aisyah
Bab 17 Mendadak Menjadi Sahabat
Bab 18 Usaha Mendekatkan Kembali Dua Saudara
Bab 19 Bukan Bagian Mereka Lagi
Bab 20 Foto Siapa Ini
Bab 21 Kenangan Indah Pak Jaya
Bab 22 Novel Bintang Kecil
Bab 23 Meminta Keterangan dari Maryam
Bab 24 Amarah Malik dan Wijaya
Bab 25 Usaha Melawan Wijaya
Bab 26 Keberanian untuk Melawan Kejahatan
Bab 27 Ungkapan Kerinduan pada Syams
Bab 28 Kisah Apa Ini
Bab 29 Kisah Ini Seperti Kisahku
Bab 30 Jangan Putuskan Hubungan Persaudaraan dengannya!
Bab 31 Bersatunya Kembali Dua Saudara
Bab 32 Kenangan Surya di Hati Wijaya
Bab 33 Kerinduan yang Mulai Melanda
Bab 34 Retaknya Hubungan Malik dan Wijaya
Bab 35 Mengorbankan Cita-Cita
Bab 36 Bisakah Aku Melakukannya
Bab 37 Dimana Kita
Bab 38 Kembali Bersama syams
Bab 39 Surya Wijaya
Bab 40 Rencana Balas Dendam Malik
Bab 41 Tipu Daya Malik pada Wijaya
Bab 42 Musibah bagi Langgar Pak Jaya
Bab 43 Orang di Balik Pembelian Langgar
Bab 44 Permintaan Maaf Aziz pada Syams
Bab 45 Malik dan Johannes Bersahabat
Bab 46 Rasa Bersalah Wijaya
Bab 47 Siapa Pria Itu
Bab 48 Rencana Apa Lagi Ini
Bab 49 Maafkanlah Ayah Saya!
Bab 50 Kembali Bersama Surya
Bab 51 Jati Diri Jaya
Bab 52 Hadiah untuk Satria
Bab 53 Jaya Tak Ingin Kembali
Bab 54 Jangan Tinggalkan Kami, Pak Jaya!
Bab 55 Ibu Kos Turut Bersedih
Bab 56 Permintaan Maaf Malik pada Keluarga
Bab 57 Rencana Menjemput Syams
Bab 58 Apakah Kisah Kita Sampai di Sini
Bab 59 Berakhirnya Hukuman Syams
Bab 60 Berpisah dengan Syams
Bab 61 Sampai Jumpa, Syams
Bab 62 Kembali ke Tempat Masing-Masing
Bab 63 Kehidupan Baru Satria
Bab 64 Wajah Baru Keluarga Malik
Bab 65 Pesta untuk Syams
Bab 66 Kembalinya Surya Ke Yogyakarta
Bab 67 Tugas Kita Belum Selesai
Bab 68 Hukuman untuk Malik
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY