a
a terus saja mengalir tanpa henti. Tanpa alas kaki, tak peduli telapak kaki
ang hancur lah sebab ia menangis. Dala
sia aku berkorban jiwa dan raga saat mengandung sampai melahirkan mu, inilah balasanmu pada wan
dan di usir oleh anak kandung mu sendiri, bahkan
jadi pelindung mu dihari tua, justru di
*
tok..
iketuk, aku segera be
eee
tiba tiba ibu mertuaku s
nggal disini ya, emak ga
ok masuk Mak.." aku memapah tubuh ren
adi?" Pintaku penasaran pa emak mertu
emak sambil menutup mulut denga
ya pelan, ku coba
usir emak ?"
sama
ngkin kakak iparku yang tak lain adalah anak perempu
anah mengusir emak, a
api janah gak mau masakin, katanya ia sibuk jagain cucu nya. Ketika emak minta bu
?? " Aku seperti tak percaya, karena kak jan
kan tega meminta ganti beras yang sudah emak makan selama ini..."
ni bisa masakin buat emak, ngapain emak ma
ak suruh kamu. Kamu juga capek kan pulang mengajar?" Bener juga kata emak, dari pagi aku
i bisa kok masakin sekarang." Kucoba meng
agi. Emak sakit hati murni, emak gak nya
berapa banyak air mata yang sudah ia tumpahkan,
agi capek ngurus cucu nya, jadi ia gampang
menikah dengan si Ramli. Dia sudah bukan janah anak emak yang dulu. Dia sudah menjadi
r, kak janah sekarang suka marah marah dan be
raga Yang sudah renta itu. Ku Elus bahu nya,
isini sama murni dan bang Ahmad. Rumah kami kan rumah emak juga." Ucapku sambil mengusa
Ahmad memilihmu jadi istrinya, semoga kamu kelak mendapat menan
" Balask
ut dalam kesedihan. Ku ajak e
ak ikan tongkol tumis loh. Enak pokokn
hu emak berbohong, mana mungkin
t loh kalau gak makan, nant
h ia untuk duduk di kursi makan. Lalu ku ambil piring dan men
ia sangat kelaparan. Ah..lagi lagi aku teriris melihat ema