a
gambil su
d kian mendekat, itu bera
a mas Ahmad" Ucap murni
berhasil membawa pu
murni dengan
Ucap Ahmad seraya me
aimana nak? " Tanya n
ja Ahmad sembunyikan dalam baju, biar gak menarik perhatian
ukurlah surat ini ber
punya niat menguasai rumah itu, padahal kami semua sudah di
udah berjuang mati matian untuk dia, tapi begini balasan dia pada emak" Wajah emak
da Ahmad disini yang akan mera
endiri. Sudah setua ini, baru kali ini mak merasakan sakit hati paling berat, rasanya sa
menangis. Lalu, mas Ahmad mengelus bahu emaknya, mencob
as Ahmad sambil memperlihatkan surat sura
an emak lagi kalut, mak g
jangan buat emak tambah pikiran" U
ni Ahmad simpan dulu ya, nanti kalau
n oleh jannah lagi... " Ada ketakutan di wajah emak, ia t
man kalau sama Ahmad. Tapi
itu m
k haji? " Tiba tiba mun
ngin mad, tapi ter
rumah itu mak? " Tanya mas Ahm
Tanya masker mer
baik kita jual saja. Nanti hasilnya mak naik haji, juga
tinggal dimana? " Mak mertua masih saja pe
kan mereka sudah kelas jelas mengusir emak, sekarang gil
luntang lantung tak ada tempat tinggal" Ternyata hati emak mertuaku luas sekali
agi untuk emak, satu bagi untuk kita sedekahkan, dan satu bagian terakhir kita bagi lima buat a
ang lain, apa mereka setuju begitu? " Mak mertua
enjualan rumah itu, sekalian Ahmad mau buka kejahatan mba jannah sama a
mak setuju deng
untuk membuat musyawarah dengan anak anak yang lain. Se