Nek Syam di Usir oleh anak kandungnya sendiri-Jannah, karena meminta Gulai Daun Singkong. Sakit hati dan kecewa, Nek memutuskan pergi dari rumahnya sendiri. Dengan hati berdarah, Nek Syam pulang ke rumah anak bungsunya, Ahmad. Ahmad sangat murka mengetahui Ibunya di usir, tak tinggal diam, Ahmad segera mengambil surat tanah dan mengusir Jannah dari rumah itu.
Gara gara sayur singkong
" Nah... Jannah, Emak pingin makan Gulai
daun singkong, Nak, kamu masakin ya !" Pinta Nek Syam pada anak perempuannya, Jannah.
"Alah, Mak! Makan apa yang ada di dapur lah, Janah lagi banyak kerjaan nih, lihat anak si Yati lagi rewel banget nih." Sahut Jannah sambil menggendong cucu perempuannya.
Nek Syam sudah sangat tua, umurnya lebih dari delapan puluh tahun. Ia tinggal dengan Jannah anak perempuannya, Nek Syam memiliki lima orang anak, tiga laki laki dan dua perempuan. Ia sudah memiliki sepuluh cucu dan beberapa cicit.
Jannah adalah anak ke empat dari lima bersaudara. Yang pertama Umar, kedua Samsul, yang ketiga Saidah, ke empat Jannah dan yang terakhir Ahmad.
Jannah adalah anak perempuan yang terakhir atau di kampung disebut anak perempuan bungsu.
Jannah memiliki dua orang anak, Yati dan Tina. Yati dan Tina sudah menikah dan mereka masing masing sudah memiliki dua orang anak. Yati yang masih tinggal serumah dengan Jannah dan nek Syam. Sedangkan Tina sudah tinggal dirumah terpisah.
Jannah sehari hari kerjanya menjaga cucunya, yaitu anak Yati dan Tina. Apakah Yati dan Tina bekerja? Tidak. Mereka ibu rumah tangga biasa yang bertugas mengurus anak dan suaminya.
"Tapi Mak kepengen sekali sayur singkong lemak, Janah" ujar Nek Syam dengan penuh harap.
"Mak...berapa kali sih Aku bilang, Aku lagi banyak kerjaan. Kenapa sih Emak gak makan apa yang ada didapur aja. Bikin aku pusing saja."
Nada suara Jannah makin meninggi, ia tak menghiraukan keinginan Ibunya yang sudah tua dan sakit sakitan.
Sudah lama Nek Syam tak meminta apa apa pada anak perempuan bungsunya itu. Mungkin karena hari ini ia kurang sehat, makanya ia ingin memakan sayur singkong lemak.
"Biar emak yang jaga anaknya Yati nah..." Pinta Nek Syam pada anaknya.
"Gak usah..yang ada emak buat dia nangis lagi."
"Biar kamu bisa masak sayur singkong nah.." raut wajah nek Syam mulai sedih.
"Emak budek ya?? Gak dengar aku bilang apa?"
Suara Jannah makin meninggi.
"Apa apa sih ini ribut ribut ??" Tiba tiba suami janah, Ramli keluar mendengar suara ribut.
"Ini emak minta sayur daun singkong lemak, udah aku bilang aku lagi sibuk jagain anak anak ini. Malah minta aku buat masak sayur lemak." Ucap janah membela diri.
"Mak lagian kenapa sih minta ini minta itu, emangnya emak ada ngasih duit??" Kata kata Ramli membuat nek Syam kaget.
"Astagfirullah...Ramli. apa yang barusan kamu bilang, kamu tega berkata begitu pada emak?" Nek Syam benar benar kaget dan kesal mendengar kata kata menantu yang tak sopan itu.
"Emak sudah tua, sakit sakitan. Bisa bisanya kamu bilang begitu??" Nek Syam mulai terisak.
"Emang kenyataannya begitu kan Mak, Mak cuma makan tidur saja kerjaan nya. Mau apa apa tinggal minta, emak gak malu apa?" Ramli makin menjadi jadi sama mertuanya.
"Kamu yang harusnya malu Ramli. Kamu tinggal dirumah siapa? Ini rumah emak. Dan emak minta dibuatkan sayur lemak sama anak emak sendiri apa itu salah?" Nek Syam tampak mengeluarkan air matanya. Tak kuasa ia menahan haru.
"Rumah ini kan milik almarhum bapak, bapak mertua yang bekerja, emak cuma duduk saja dirumah. Dan sekarang bapak sudah meninggal berarti rummah ini jatuh pada anaknya bukan buat emak." Ucap Ramli makin melunjak.
"Benar kata bang Ramli, rumah ini kan bapak yang bangun. Karena bapak sudah tiada berarti ini rumah jadi milik kami." Janah bukan membela ibunya justru membela suaminya yang jahat itu.
"Kalian benar benar keterlaluan." Nek saym tak kuasa mehana tangis.
"Kenapa?? Emak gak terima apa yang kami bilang?? Kalau Mak gak terima silahkan Mak keluar saja dari sini, dan asal emak ingat.. emak cuma makan tidur saja disini, aku yang cari makan buat emak." Benar benar menantu keterlaluan si Ramli itu.
"Iya Mak, lebih baik Mak tinggal saja sama Abang atau kakak. Aku sudah capek ngurusin cucu cucuku ditambah harus ngurusin emak lagi."
"Kalian usir emak dari sini??"
"Iya, dan jangan lupa emak bayar beras yang sudah emak makan karena itu aku yang cari bukan anak emak." Ucap Ramli dengan angkuhnya.
"Baiklah..Mak akan pergi. Silakan kalian usir emak. Tapi asal kalian tahu, emak gak rela kalian tinggal di rumah emak sampai kapanpun ini masih rumah emak"
Nek Syam keluar dari rumarumah itu dengan menahan sesak dihati.
Beliau tak menyangka anak dan menantunya Setega itu padanya. Padahal rumah yang mereka tempati adalah hasil jerih payah ia dan suaminya dulu.
Arini hamil diluar Nikah disebabkan oleh Bima, kekasihnya. Bima diminta bertanggung jawab namun ia malah kabur ke luar kota. Ayah Arini sangat marah, lalu melaporkan Bima ke polisi dengan tuduhan pemerkos*an. Arini yang hamil di paksa untuk aborsi, ia juga di bawa pergi jauh ke kampung neneknya. Delapan tahun berlalu, Arini bertemu kembali dengan Bima yang sudah beristri. Arini ingin membalas sakit hatinya dengan merusak rumah tangga Bima, namun di satu sisi, Arini masih menyimpan rasa untuk Bima.
Nur adalah seorang menantu yang berasal dari keluarga kurang berada, Sedangkan Andi-Suaminya adalah lelaki yang berasal dari keluarga Mampu. Nur sering di hina karena dia miskin, sakit hati membuat Nur bertekad membuka usaha, semakin lama usahanya maju pesat hingga Nur kaya raya. Saat materi sudah di milikinya, Nur malah di khianati.
Mirna sudah tak tahan dengan rumah tangganya, semakin hari sangat suami, Farid, Semakin membuatnya tertekan, takut, dan sedih. Lima tahun membina rumah tangga, tak mampu membuat Farid berubah menjadi suami yang baik, Setiap hari selalu ada pertengkaran, perdebatan dan adu mulut, Mirna lelah, ia ingin mengakhiri hubungan tak sehat itu.
Arini bertemu kembali dengan laki-laki yang pernah menodainya delapan tahun yang lalu, Bima. Lelaki yang pernah menjadi kekasihnya di masa SMA kini berada tepat di depan matanya. Ada sejuta tanya di benak Arini, mengapa laki-laki itu pergi meninggalkan dia saat pria itu telah menabur benih di rahimnya?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
Arsyla adalah seorang wanita berumur 23 tahun, dan dia sudah memiliki suami yang bernama Edi. Usia Edi terpaut 3 tahun lebih tua dari Arsyla. Meski pernikahan mreka sudah beranjak 2 tahun, tetapi mereka belum di karuniai seorang anak. Edi maupun Arsyla tidak memusingkan akan hal itu, karna menurut mereka ekonomi keluarga harus bagus terlebih dahulu. Edi yang hanya bekerja sebagai OB di salah satu supermarket, dengan gajih pas-pasan masih harus menanggung kebutuhan sekolah adik adik-nya yang yatim, dan Arsyla pun tidak keberatan dengan keputusan itu. Sore itu Edi baru pulang dari kerja, iya pulang ke kontrakan yang dia tinggali bersama arsyla. Walaupun kontrakannya
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"