/0/17461/coverbig.jpg?v=fe90480b6093bb9bb2b784bd53f011bd)
Nur adalah seorang menantu yang berasal dari keluarga kurang berada, Sedangkan Andi-Suaminya adalah lelaki yang berasal dari keluarga Mampu. Nur sering di hina karena dia miskin, sakit hati membuat Nur bertekad membuka usaha, semakin lama usahanya maju pesat hingga Nur kaya raya. Saat materi sudah di milikinya, Nur malah di khianati.
Part 1
"Nur, Andi. Tanggal 23 ini di rumah kakak ada hajatan ngunduh Mantu si Jeki, jangan lupa kalian datang lebih cepat, kalau bisa nginap sekalian dirumah kakak, apalagi kamu, Nur. Kamu itu harus bantu bantu dirumah Kakak, jangan datang cuma makan aja, awas kamu! " Celetuk Iparku dengan muka judesnya, dalam hati sangat dongkol dan geram tapi ku tahan agar tidak bertengkar di depan Mas Andi, Suamiku.
"Iya, Kak. Kami akan datang lebih cepat kok, ya kan, Mas? "
"Iya, Kak. Kakak gak usah khawatir. Bila perlu Anda akan libur kerja biar bisa bantu acara kakak"
Mas Andi begitu patuh dan nurut sama kakaknya, apapun yang kakaknya katakan pasti di patuhi, beda cerita jika Aku yang minta, banyak sekali alasan.
"Ya sudah kalau gitu, kakak pulang, ingat ya. Jangan telat datang kalian"
"Iya, Mbak. " Sahut kami kompak.
***
Hari ini, dirumah Kakak Iparku akan di adakan pesta ngunduh mantu anaknya, jauh jauh hari kakak Ipar sudah mewanti wanti agar aku dan Mas Andi untuk bantu bantu dirumah kakak Ipar.
Suamiku, anak paling bungsu dari lima saudara. Kakak ipar yang punya hajat adalah anak pertama namanya Mba Ati, mereka lima bersaudara dua perempuan tiga laki laki.
Aku adalah ipar paling bungsu dikeluarga suami. Setelah menikah, kami memutuskan mengontrak rumah, karena belum punya uang untuk membangun rumah sendiri, ditambah penghasilan suamiku yang tak seberapa dari hasil ojek.
Sementara, kakak dan Abang iparku semua sudah memiliki rumah sendiri dari usaha masing masing, bisa dibilang kami lah yang paling miskin diantara keluarga suamiku.
Semenjak menikah, suami menyuruhku agar dirumah saja, menjadi ibu rumah tangga. Kuturuti saja kemauan suamiku karena Aku ingin menjadi istri yang baik dan berbakti pada suami.
________
Sehari sebelum acara pesta, aku dan Mas Andi sudah menginap dirumah kakak ipar pertama, mbak Ati. Dan itu atas permintaan kakak ipar ku.
Aku dan suami mengerjakan apa saja yang bisa kami bantu, memasak, mencuci piring, membersihkan ikan, membersihkan rumah, dan sebagainya.
Sementara kulihat ipar-ipar lain mereka hanya datang terlambat dan hanya makan makan saja. Tak sepertiku yang sedari kemarin sudah pontang panting didapur. Mungkin mereka terlalu sibuk mengurus usaha suaminya jadi tak sempat bantu masak apalagi mencuci wajan yang luar biasa kotor.
Pesta pun usai, malam pun tiba. Semua tamu undangan pulang kerumahnya masing masing, tinggallah keluarga inti dirumah mbak Ati, Kakak iparku.
Yang membuatku sedih dan miris adalah, ipar lain yang datang terlambat, datang hanya untuk makan makan saja, tapi justru mereka dikasih rantang satu persatu lengkap dengan isinya. aku melihat dengan mata kepala ku sendiri. sedih sekali hatiku, mereka tak menghargai lelahku dari kemarin.
Sedangkan aku yang dari kemarin pontang panting mengerjakan semua pekerjaan , sampai suamiku libur kerja demi bantu acara kakak nya.
Tak ada satu rantang pun yang aku terima. Aku bukan mengharap balas jasa, tapi ini tidak adil bagiku dan mas Andi.
Kami yang capek dari kemarin sampai menginap dirumah mbak Ati demi bisa membantu acara hajatannya. justru tak ada barang secuil makanan yang disisakan untuk kami.
Sedih sekali rasanya, mengapa kakak ipar melilih kasih. Mengapa aku tak diberikan hal yang sama seperti adik iparnya yang lain.
Apa karena ipar lain kaya, sedangkan aku miskin?
Kulirik dapur kakak ipar, hanya nasi putih dan sambal goreng kering yang tersisa.
Suamiku menyuruhku untuk membawa pulang lauk untuk makan dirumah karena seharian suami tidak bekerja. Sehari saja suamiku tak mengojek maka tak ada pemasukan bagi kami, otomatis dapur kami tidak bisa memasak apa apa.
Apa yang bisa kubawa pulang?
Hanya secuil sambal goreng kering dan nasi putih yang Teronggok dalam termos.
Sedih sekali rasanya, pengorbanan dan perjuanganku dan suami tak dihargai.
Sia sia saja aku membantunya dari kemarin, aku ingin marah tapi ku urungkan amarahku, mengingat aku menantu baru dikeluarga ini.
Arini hamil diluar Nikah disebabkan oleh Bima, kekasihnya. Bima diminta bertanggung jawab namun ia malah kabur ke luar kota. Ayah Arini sangat marah, lalu melaporkan Bima ke polisi dengan tuduhan pemerkos*an. Arini yang hamil di paksa untuk aborsi, ia juga di bawa pergi jauh ke kampung neneknya. Delapan tahun berlalu, Arini bertemu kembali dengan Bima yang sudah beristri. Arini ingin membalas sakit hatinya dengan merusak rumah tangga Bima, namun di satu sisi, Arini masih menyimpan rasa untuk Bima.
Nek Syam di Usir oleh anak kandungnya sendiri-Jannah, karena meminta Gulai Daun Singkong. Sakit hati dan kecewa, Nek memutuskan pergi dari rumahnya sendiri. Dengan hati berdarah, Nek Syam pulang ke rumah anak bungsunya, Ahmad. Ahmad sangat murka mengetahui Ibunya di usir, tak tinggal diam, Ahmad segera mengambil surat tanah dan mengusir Jannah dari rumah itu.
Mirna sudah tak tahan dengan rumah tangganya, semakin hari sangat suami, Farid, Semakin membuatnya tertekan, takut, dan sedih. Lima tahun membina rumah tangga, tak mampu membuat Farid berubah menjadi suami yang baik, Setiap hari selalu ada pertengkaran, perdebatan dan adu mulut, Mirna lelah, ia ingin mengakhiri hubungan tak sehat itu.
Arini bertemu kembali dengan laki-laki yang pernah menodainya delapan tahun yang lalu, Bima. Lelaki yang pernah menjadi kekasihnya di masa SMA kini berada tepat di depan matanya. Ada sejuta tanya di benak Arini, mengapa laki-laki itu pergi meninggalkan dia saat pria itu telah menabur benih di rahimnya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...