tak menyurutkan langkahnya yang memang sudah diniatkan berkunjung ke area ini. Suara gesekan daun serta angin
juga Meli. Tapi sungguh, untuk kali
ggung gadis itu pegal tapi sebanding dengan apa
rumahnya, ia disambut dengan banyak bendera kuning. Tujuannya hilang. Bayang masa depannya mendadak kelam. Juga tangisnya tak pe
k
halau panas yang menerpa matanya. Tapi tak berguna. Tetap saja ia menangis. Hingga langkahnya terhenti pada du
n bagian puncak makam dengan perasaan berkecamuk hebat. Sekian tahun diDiterangi selama mereka tidur dengan indah dan tenang ini. Sembari berkali-kali meyakinkan dalam hati, ia bisa me
harus sering berbagi. Jess selalu ingat pesan itu. Jess juga punya dana cadangan untuk ke panti. Dulu waktu Jess sempat
mbut pink Jess yang ia ikat asal. Menerbangkan ujung se
nggak sempat Jess tengok. Je
engganggu betapa khidmat Jess bercumbu dengan sunyi. Di mana ia merasa, wala
erkaitan dengan orang tua. Ia bisa semingguan menangis karena teringat betapa hangat ya
iam. Membiarkan air matanya menetes membasahi rerumputan. Ag
en
egera karena sosok pria tua itu berhenti tak jauh darinya.
Sejak kedatangan mobil pink yang sewarna dengan rambut sang pemilik, Imam sudah dibuat
k. Makam Daniel Rasopati dan istrinya Ava Carabella. Dan ia yakini, kalau gadis itu adalah anaknya, Jesslyn Rasopati. Gadis m
ingat dengan jelas peristiwa mengenaskan itu. Yang kemudian, gadis itu memilih tinggal
mengerjap pelan.
terkekeh. "
kenal dan cukup mengenal baik keluarganya. Di sisa waktu yang Jess miliki, ia pergunakan dengan ba
a lama-lama di sini. Jess sud
ak percaya. Yang diiring anggukan dari Jess serta sa
indungi. Apah dan Amah pasti
bahu Jess pelan. "Jaga
alu,
sini. Bandung Sukabum
ikin pungg
bar Neng baik-baik aja dan s
ucap apa selain banyak berterima kasih. "Kalau Jess ad
pus. Membuat Jess
beritahu Neng, ya, kal
Jess kebingung
warga sekitarn
ah
. Banyak warga protes karena uang penggant
uk ruma
selain anggukan kecil
*
ketiga kalinya. Matanya sama sekali tak percaya aka
asa banget." Rasanya Jess sudah ingin menangis saja tapi mana m
angin hati kamu. Enggak baik ka
ang meneruskan kek
lang sama Bu Loissa, mund
ya. Rasanya sakit tapi lebih menyakitkan lagi matanya di
menoleh, Asya tersenyum kecil berusaha menenangkann
-ta
bisa berkutik. Selain menuruti ucapannya; menyingkir dengan segera
k keburu, aku minta maaf banget ke beliau. Ini salahku." Matanya kembali melirik
olak permintaan custom
bik. "Kalau bukan referensi Ma
Jess. Ke Tante Laras kamu engga
yang kini berbalik ingin menuju
. Aku enggak konsentrasi berpikir kala
k A
emekak membuat gadis berambut pink itu sedikit berjengit kaget. Saat dilihat si
udah mulai dilanda geli
elepon. Gima