n ada yang meninggal dan ... dan pasti dia akan mengalami serangan lagi. Dia harus segera
tasi dengan kegelapan itu dan tiba-tiba angin dingin menyambar wajah Azalia. Aza menjerit dan buru
ya karena ada suara aneh itu, pasti akan ada angin yang m
? Bangun
senyum ternyata semua hanya
sebentar lagi ibunya akan memasuki kamarnya dan memarahinya. Aza
Z
ia sudah duduk d
b Aza sambil t
tersenyum lega, "bangun, ya, Ndhu
engan
mobilnya Mbah Wondo," kata sang ibu dengan wa
mobi
inggalan, ya?" Aza mengangguk dengan penuh
*
rah Karang Legi. Aza riang tak terkira ketika ibunya membawanya ke sebuah toko baju dan meminta Aza memilih baju yang paling disukainya. A
ub melihat begitu banyak penjual yang ada di pasar itu. Terutama Aza terpesona dengan penjual daging
a empat, ya?)" kata sang i
kata sang ibu, penjual itu meng
sik, ya? (Yang paling bagus, lo, Pak. Jangan lupa mata
za membayangkan ibunya membeli daging ayam dan itu membuat Aza sedikit kecewa, karena han
di dalam kiosnya dan keluar sambil membawa kaki kambing yang besar. Aza membeliak melihat daging se
bu Aza. Ibu Aza tertawa melihat daging sebesar itu.
an geli. Wajahnya nampak bersinar. Penjua
tetapi kemudian mengangguk. Mereka saling memukul daging itu
secuil kertas kecil dan
emberikan kertas itu pada ibu Aza, kemudian mereka berdua be
pada Aza. Aza agak panik mengejar ibunya melewati lorong-lorong pasar besar W
Dia kebingungan dan kelelahan mengejar ibunya, sampai akhirny
s terulur pada Aza. Aza merinding melihat tangan yang nampak begitu pucat itu. Tangisnya terhenti
ari bahwa di belakang wanita cantik berkulit pucat itu ada kerlip cahaya yang menurut Aza sangat menarik.
ekati sumber cahaya itu, tetapi sepertinya ada yang aneh. Dari kejauhan lampu itu nam
aahh
*