img BIDADARI DALAM HIDUPKU  /  Bab 4 EMPAT | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 EMPAT

Jumlah Kata:1427    |    Dirilis Pada: 03/03/2024

nggak bisa sama mama.

i begitu saja meninggalkan papanya. Ia sangat kecewa dengan pap

. Tapi kenapa mereka tega nyakitin hati aku.

Dari jauh ia bisa melihat ma

a mama. Ia sangat menyayangi mama. Rasanya memba

lah segalanya. Dari mulai membangunkan papa, Akbar dan Bintang. Lalu menyiapkan sarapan. Meskipu

rpetnya masing-masing. Ia bisa melihat keluarga lain sesekali sal

. Membayangkan nanti keluarganya tidak akan

akan dulu," ucap mama dengan perasaan

Iyan," ucap Akbar dengan wajah data

am, ia bisa melihat dengan jelas s

a Akbar udah ngomong sama papanya? mereka nggak saling baku hantam kan?" ucap

jak Cahaya yang menyeka bibirnya. Ia

k dan mereka berdua

tanya Akbar kepada mamanya yang

a makan nasinya aja, gk mau makan ayam

dalam tas mama. Lalu menyuapi ke

!" seru mama melihat papa

ngan bahagia. Lalu papa

t sambil melepaskan ransel yang di bawa p

i di kerjaan." ucapnya sep

segera memakan papanya. Ia sangat emosi mel

i biasanya. Papa seolah bersikap bias

meminta izin untuk dia bi

s itu papa mau langsung tidur. Papa cape banget s

Pah." Kata mama deng

elah melihat papa sudah tidak ada di pandanga

ius sama mama," Ucap Akbar

ukanya kusut banget kaya gitu." Seru mama meliha

lu. Mama disini aja ya." Pinta Akbar membuat mamanya t

panggil

terburu-buru. Riri pun mengangguk paham dan menggendong Bintang yang tidak tahu apa-apa.

nya. Gedung pengungsian sepi. Karena sebag

ilingnya. Ia berusaha mencari kebera

Bar?" mamah masih santa

yang akan Akbar bicarakan." ucap Akbar dengan

ama mau percaya sama kamu." Ucap mama

selingkuh," kata Akbar li

ngada deh Bar," kata mama

empuan lain. Akbar juga udah ngomong sama papa. Dan pap

ngan kening berkerut. Ia tak habis pikir denga

i luar, Akbar udah ngomong sama pa

utup mulutnya. Ia in

ru tadi ia bercakap seperti biasa dengan suaminya. Tapi ke

menghembuskannya perlahan. Seol

n apa-apa lagi sama mamah. Papah juga udah terlanjur mencintai perempuan itu." Akbar me

ah dengan suara yang terdengar terisak. Mamah men

mamah lebih tenang dan sabar. Namun tidak bisa, mamah sudah te

rasaan berkecamuk. Ia berdiri namun Akbar menceg

h tenangin pikiran mamah dulu. Jangan bertindak dengan emosi mah." Ucap Akbar dengan cepat. Ia

leng dengan r

enunjuk-nunjuk dadanya dengan ka

at disusul Akbar de

ian ini. Tolong lindungi keluarga kami Ya Allah." Kata Akbar da

h yang sedang asyik

ggil mamah

a akan marah besar terhadapnya. Namun ia su

papah diluar!" kata mam

r mengikuti mam

bar? Apa benar papah selingkuh?" tan

ngeras, hatinya ingin marah kepada istrinya. Karen selama ini, sebenarnya ia tidak kuat h

selingkuh." Kata papah memberanikan diri. Ia b

mah!" mamah melayangkan beberapa pukulan di da

mah? Salah mamah apa pah?" tanya mamah de

cara berlebihan. Udahlah pokoknya papah udah nggak cinta lagi sama mamah. Papah capek

gkin mereka sama-sama bersalah. Mungkin keduanya bisa saling komuni

gangi lenga

ata Akbar memapah mamahnya berjalan. Mamah sudah lemas, tenaganya seolah di kuras habis oleh perasaan

. Papah hanya diam melihat mamah

bar dengan lembut. Kini keduany

mah udah sayang banget sama papah. Kenapa papah te

sama papah yang kurang. Sekarang mamah istirahat dulu ya. Biar Bintang Akbar yang ngurus, supaya Bintang bisa tidur."

n Akbar menyelimuti mam

ari Bintang yang di

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY