nggak bisa sama mama.
i begitu saja meninggalkan papanya. Ia sangat kecewa dengan pap
. Tapi kenapa mereka tega nyakitin hati aku.
Dari jauh ia bisa melihat ma
a mama. Ia sangat menyayangi mama. Rasanya memba
lah segalanya. Dari mulai membangunkan papa, Akbar dan Bintang. Lalu menyiapkan sarapan. Meskipu
rpetnya masing-masing. Ia bisa melihat keluarga lain sesekali sal
. Membayangkan nanti keluarganya tidak akan
akan dulu," ucap mama dengan perasaan
Iyan," ucap Akbar dengan wajah data
am, ia bisa melihat dengan jelas s
a Akbar udah ngomong sama papanya? mereka nggak saling baku hantam kan?" ucap
jak Cahaya yang menyeka bibirnya. Ia
k dan mereka berdua
tanya Akbar kepada mamanya yang
a makan nasinya aja, gk mau makan ayam
dalam tas mama. Lalu menyuapi ke
!" seru mama melihat papa
ngan bahagia. Lalu papa
t sambil melepaskan ransel yang di bawa p
i di kerjaan." ucapnya sep
segera memakan papanya. Ia sangat emosi mel
i biasanya. Papa seolah bersikap bias
meminta izin untuk dia bi
s itu papa mau langsung tidur. Papa cape banget s
Pah." Kata mama deng
elah melihat papa sudah tidak ada di pandanga
ius sama mama," Ucap Akbar
ukanya kusut banget kaya gitu." Seru mama meliha
lu. Mama disini aja ya." Pinta Akbar membuat mamanya t
panggil
terburu-buru. Riri pun mengangguk paham dan menggendong Bintang yang tidak tahu apa-apa.
nya. Gedung pengungsian sepi. Karena sebag
ilingnya. Ia berusaha mencari kebera
Bar?" mamah masih santa
yang akan Akbar bicarakan." ucap Akbar dengan
ama mau percaya sama kamu." Ucap mama
selingkuh," kata Akbar li
ngada deh Bar," kata mama
empuan lain. Akbar juga udah ngomong sama papa. Dan pap
ngan kening berkerut. Ia tak habis pikir denga
i luar, Akbar udah ngomong sama pa
utup mulutnya. Ia in
ru tadi ia bercakap seperti biasa dengan suaminya. Tapi ke
menghembuskannya perlahan. Seol
n apa-apa lagi sama mamah. Papah juga udah terlanjur mencintai perempuan itu." Akbar me
ah dengan suara yang terdengar terisak. Mamah men
mamah lebih tenang dan sabar. Namun tidak bisa, mamah sudah te
rasaan berkecamuk. Ia berdiri namun Akbar menceg
h tenangin pikiran mamah dulu. Jangan bertindak dengan emosi mah." Ucap Akbar dengan cepat. Ia
leng dengan r
enunjuk-nunjuk dadanya dengan ka
at disusul Akbar de
ian ini. Tolong lindungi keluarga kami Ya Allah." Kata Akbar da
h yang sedang asyik
ggil mamah
a akan marah besar terhadapnya. Namun ia su
papah diluar!" kata mam
r mengikuti mam
bar? Apa benar papah selingkuh?" tan
ngeras, hatinya ingin marah kepada istrinya. Karen selama ini, sebenarnya ia tidak kuat h
selingkuh." Kata papah memberanikan diri. Ia b
mah!" mamah melayangkan beberapa pukulan di da
mah? Salah mamah apa pah?" tanya mamah de
cara berlebihan. Udahlah pokoknya papah udah nggak cinta lagi sama mamah. Papah capek
gkin mereka sama-sama bersalah. Mungkin keduanya bisa saling komuni
gangi lenga
ata Akbar memapah mamahnya berjalan. Mamah sudah lemas, tenaganya seolah di kuras habis oleh perasaan
. Papah hanya diam melihat mamah
bar dengan lembut. Kini keduany
mah udah sayang banget sama papah. Kenapa papah te
sama papah yang kurang. Sekarang mamah istirahat dulu ya. Biar Bintang Akbar yang ngurus, supaya Bintang bisa tidur."
n Akbar menyelimuti mam
ari Bintang yang di