dengan nada memelas. Mamany
intang juga butuh kekuatan mamah. Bintang kan masih menyusui." kata Akbar menat
bisa menitikkan air matanya. Mungkin karena sudah terlalu banyak
kering. Perempuan yang sangat di sayangi Akbar pun membuka mulutn
di suapin Akbar ya?" sindir Akbar mencoba menarik
nya. Mamah mencoba makan dengan sendirinya. Setelah selesai, mamah mengelap bibirnya de
ak pernah mengeluh saat mamah mengomel dan saat menjaga Bintang." ucap mamah
h kan yang melahirkan Akbar dan merawat Akbar sejak kecil. Jasa mamah sangat besar. Dan Akb
g berada di sebelahnya. Bintang telah tertidur pulas. Ia berharap, kelak Bintang ak
a perempuan selingkuhan papah." s
mpuan itu?" tanya mamah
ggak mau lepas dari papah. Bahkan mereka akan segera menikah. Papah sudah melamar perempuan itu, Mah." j
dzim." mamah mengelus
hamburkan uang. Itulah yang membuat papah kesal dan bosan terhadap mamah." kata mamah d
tan mamah. Akbar sangat berharap mamah bisa
mun jika papah tetap ingin menikahi perempuan itu. Mamah ikhlas, Bar." mata sembab mamah kembali menitik
rti memperingati mamahnya ag
an mamah harus yakin dengan apa yang mamah lakukan. Mamah harus kuat." kata Akbar meraih
yang serba putih itu. Dengan karpet hijau yang sepi. Hanya ada satu sajadah dan pemiliknya. Riri berada di at
ak." kata Riri dalam hati kecilnya. Ia membayangkan dulu saat semuanya masih baik-baik saja. Saat bapak belum mengenal mabuk-mabukan dan
esegukan membayangkan dirinya yang sendiri tanpa orang tua. Ia sangat merindukan sentuh
ak sehat selalu bersama keluarga barunya." telapak tangannya menyapu wajahnya dengan lembut. Kini ia sudah me
ang. Suara yang Riri kenal
i tempat kerja." kata Riri dalam hati. Ia baru sadar seharian tidak
sebentar dan langsung keluar musolla. K
Di lihatnya mamah Akbar yang t
melihat dengan gemas wajah bintang yang baru bangun tidu
g tante suapin." ucap mamah Akbar ya
ya? tante mau sholat isya dulu." ka
illah semoga aja bisa terus istiqomah.
apa dong yang jagain." gerutu Riri sambil melihat Bin
hat Cahaya yang sedang berbi
un mengha
uruh aku jagain Bintang!" k
lihatkan kedua tan
nih." kata Riri de
dengus kesa
iya
um. Kali ini ia meminta jatah makannya. Karena tid
ngkus nasi dengan sendok plastik yan
. Ia mencari tempat yang tenang untuknya menyantap
mulai tak sabar m