dengar lagu dengan sangat kencang. Jika kalian iku
u, yang sangat menggambarkan keadaannya sekarang dan
g tak lain adalah ibunya. "Areya! kecilkan musik
ggapi sang Mama. Dia terlalu sibuk meliha
seka
gelap, dihiasi dengan semburat warna jingga. Kemudian
Akankah kisah hidupnya akan berakhir seindah itu? atau mung
a seorang anak tunggal. Tetap saja, dia merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari o
adir saat hari kelulusannya. Walaupun dengan predikat terbaik, tak mengubah keadaan dan m
jadi anak baik lagi sekarang. Gadis itu ingin melakukan hal nakal, dan aka
dan memakai stiletto senada, dia berdandan layaknya wanita dewasa. Rambut hitamnya yang sedikit bergelombang itu, dia biarkan terge
mam, kemudian melengga
sekeliling lalu tersenyum mas
ilettonya patah. Dia ingin cepat-cepat pergi ke tempa
a meter di depan pintu masuk seperti orang bodoh. Semangatnya tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan perasaa
reya. Kamu bisa, You are not children ag
, gadis itu terbatuk karena aroma yang bercampur aduk. "Bau macam apa yang merusak penciumanku i
rtimu di sini. Kamu mau minum apa, Cantik? Biar aku buatkan da
at Areya kembali gugup. Karena, ini kal
a itu nama minuman aman yang dia ingat
asuk gemerlap malam ini. Tempat ini, tidak cocok untukmu, Sayang." Mendengar it
er itu sadar betul jika gadis di depannya sedang mengawasi dirinya, Bahkan gadis itu
ng akan ku masukkan ke dalam gelasmu ini. Yang pertama tadi, aku sudah memasukkan jus delima, soda, lalu ini sangria. Nah sangria ini... terbuat dari campuran buah-buahan y
siap dihidangkan. Wuh! warnanya secantik merah bibirmu." Dia meletakkan gelas i
n, matanya tiba-tiba tertuju pada satu manusia yang sedang memejamkan m
annya meraih Red Sangria. Kemudian gadis itu menenggaknya dengan tergesa, hingga terbatuk. Dadanya begitu sakit karena tersedak.pertama kali dalam hidupmu. Berniat untuk bersenang-senang merayakan kelulusan yang tidak dihadiri
h! wajah mereka terlihat menjijikkan sekali." Maki gad
yang membuat gadis itu ingin sekali muntah. Bahkan, mereka t
g berada di meja. Kemudian melemparkan botol itu, tepat pada tembok sebelah mereka bermain. Semua mendadak
otol yang mungkin seharga puluhan juta dan hampir mencelakai or
ia itu mendesis
ub itu mulai datang dan bersiap menyeret Areya saat itu juga. Areya hanya
Karena, dia tidak mungkin bisa mengganti botol yang dia pecahkan itu. Tet
jalang yang masih setia diatasnya. Areya segera memalingkan muka, sa
genalnya?'' tanya
a pengawal, yang langsung membua
bahkan jijik melihatmu.'' C
tu kembali mendesis, malu den
ang mengurusnya. Ayo! ikut Papa keluar.'
bisa pulang sendiri.'' Areya langsung
pulang.'' Pinta Pria itu sembari menga
yang dariku dan Mama. Kau sudah kehilangan tempat untuk pulang sekarang. A
dah. Tanda kalau dia sedang menunjukan kemarahan. Biasany
Pria itu yang bermain, nanti entah kapan dia pu
n Pria itu terus memanggil namanya. Areya terus berlari hingga sampai di halte bus. A
aku tidak menyangka jika masalahnya se-aneh
tak sadar ada sekelompok pemu
enapa menan
yang. Ten
kami t
t Areya tersadar dan waspada. ''Pergi!'' hanya itu yang
satu dari mereka dengan berani membelai
alian TULI Hah!'' jeritnya sete
nyukainya kawan, bawa dia.'' Tita
an, berniat menyeretnya. Sebelum itu berhasil, Arey
mana kamu?''
ebak di jalan buntu. ''Sialan, kena
i kau harus menemani kami, Cantik.'' Uca
Sahut mereka lalu mengelus kemaluann
ali lagi, Pergi!
ai perlahan mendekatinya. Areya tersenyum, otaknya sudah mula
gannya ke belakang dan menendang punggungnya h
nya. Mereka terpaku melihat B
ja di situ!'' anak buah yang pertama tersadar da
iri.'' Seru anak buah kedua saa
tangkap dia!" Pria yang tersungkur i
bertubi-tubi. Beberapa masih bisa Areya tangkis. Tetapi jika sudah dikeroyok begini, membuat Areya panik juga sehingga tida
Mereka bersorak gembira ketika melihatnya,
asrah. Tetapi, dia sungguh tidak bisa berbuat apapun. Mungkin inilah saatnya takdir mengubur Areya. Dia hanya bi
orang ambruk bersusulan selama tiga kali. Kemudian yang terakhir, di
ika itu juga gadis itu menjerit melihat tiga