kembali. Dalam pada itu lelaki yang lebih muda itu langsung meremas kuat pantatnya. Bergeraklah tubuh telanjang itu
enguhan sang betina sedikit tertahan. Gelombang orgasmenya kian mendekat, sang
ndadak gelap, jantungnya berdegup kian kencang, tubuhnya menegang, otot vaginanya berkontraksi. S
ntakan-hentakan yang terjadi di atasnya. Wanita beranak satu itu pun hanya bisa menggigit bibir bawahnya, guna mered
mendesah dari sang wanita saat menyadari
cepat saat mencabut batang kejantanannya dari lobang sang wanita. Lantas dia berdiri dengan kedua lu
iringi semburan kencang cairan kental dari dalam dirinya. Menghanta
" Wanita itu mendesah liri
n malam terakhir itu terasa lebih spesial dan dahsyat. Gairahnya bahkan seolah tak pernah padam, wa
hnya; Lalu dia jilati jari-jemarinya guna membersihkan sisa-sisa cairan birahi sang jantan yang besok akan
keduanya bersegera membersihkan dan mengeringkan tubuh basahnya masing-masing. Setelah itu sang
hati merebahkan tubuhnya di samping suaminya yang masih tertidur lelap. Sebelumnya dia pun mengecup lembu
cinta dan kasih sayangku padamu tak akan pernah pudar untuk selama-lamanya
*
ih!" Terdengar suara yang penu
balas Rafae
di yang terakhir buatnya. Dia pun masih tak percaya jika istri pamannya berani berbuat nekad, masuk kemarnya dalam keadaan setengah telanjang, ke
amar mandi, kemudian bersiap-siap untuk pergi merantau walau belum jelas hendak kemana dan apa yang akan dilakukannya di peran
ng mandi di sana. Dia menduga orang yang sedang mandi itu pamannya atau tantenya. Rafael pu
sedikit tersentak
m balutan busana tidur transparan, persis yang dikenakannya tadi malam. Untuk beberapa saat Rafael berdiri tertegun. Sensas
nyadari ada seseorang yang mendekat dan memperhati
balutan singlet putih dipadu kain sarungnya. Seketika itu pula, dia merasakan desiran halus yang menjalar di sekujur tubuhnya. Kedua matanya menat
ndatangi Rafael yang mem
tak, saat tangan Wenda tiba-tiba memgang dan
h belum puas yang semalam ya, Saya
Rafael sambil menarik pantanya ke belakang untuk
alas Wenda sesaat sebelum melumat bibir keponakan suaminya, sementara tangann
asco ban
Rafael pun tak bisa mengelak lagi, membalas lumatan pana
pun ikut berdenyut dan basah. Dia lantas mengabil tangan Rafael agar memainkan vaginanya yang m
ya!" cegah Rafael saat
ang masih sedikit berbau karena belum mandi. Lidah mereka kembali bertautan dalam gelora syahwa
as menarik kain sarung Rafael hingga telepas dan melorot ke lantai. Lalu Wenda menurunkan tubuhnya, berjo
a untuk mengoralnya lebih cepat agar segera tuntas. Takut
palanya maju mundur, memnjilati, mengulum dan memainkan batang ke
guh pelan Rafael tak sabar, mulai panik, n
al batang itu, sebelah tangannya juga memainkan lobanng keni
kata untuk menggambarkan sensasi dan ketegangan yang tercipta. Fajar menjelang pagi ini, dia pun kembali merasakan sensasi ketegangan d
ng mungkin tidak akan bisa merasakan kembali keperkasaan itu dalam waktu yang belum bisa dipastikan. Tak terasa, air mat
nangis. Tan?" ta
rena .." balas
AH
ika mendengar langkah kaki seseo
n berhamburan terpisah. Dengan gerakan super kilat, Rafael masuk ke kamar mandi yang tak jauh dari sana.
ini ya, Ma?" tanya
andi. Mungkin lagi bertelur dulu," j
dadanya yang bergemuruh. Detak jantungnya lebih kencang dari genderang perang. Batang ke
apa yang terjadi dengan i
*
hitam pekat, untuk insyaf yang sebenar-benarnya. Ikuti terus lika-liku keseruannya saat sang gigolo menem
ngan alur tak mudah ditebak, serta penulisan dan gaya bahasa yang apik. Memang a
ir Cinta Gi