Sembarang
ulan ke
lan depan, lu ada acara g
menyernyitkan dahinya, mengingat-ingat punya a
ang. Kenapa
ama gua ya ke Puncak, Bogor. Kita be
" tanya Rafael makin serius, dah
Nathan," jelas Jay masih tet
ragu, keningnya makin mengernyit, menduga-duga, ben
kantor ini. Lu udah kenal kan sama m
berbisik. Ekspresi wajah dan tatapannya sedikit kosong,
mau ya ikut sama gua?
n?" Rafael ingin
y and ketagihan, hehehehe." Jay ke
bukan?" Rafael
ara khusus kita be
sore, nyampenya pasti subuh, macet tuh di jalannya, tahu sendiri weeken
. Berangkat Jum'at sore, pulang Minggu sore. Lumayan kan b
aya gak bisa, Bang. Jujur aja, saya lagi bok
very free. Alias segalanya serba grati
ali melongo dalam mode kem
rcaya, tanya aja sama Pak Elkan atau P
heh," timpal Pak Elkan yang kebetulan sedang l
Rafael masih
mbil mengacungkan sebelah
lau cuma main gapleh di sini aja, Bang!" Rafael masih tidak pa
ba terus meyakinkan Rafael. Celakanya hal itu ju
tap gak mau kalau acara gak jelas gitu," tukas Rafae
ak Elkan yang baru keluar lagi dari toilet,
lagi, dia terus mela
berapa hari. Rafael menduga jika Jay hanya bercanda. Mana mungkin sekelasnya Pak Elkan dan
rsebut, termasuk Rafael. Jay berusia 35 tahun, sudah menikah namun lebih bangga mengaku bujangan. Hal tersebut diperkuat
semua orang dari berbagai strata dan golongan. Terutama dengan makhluk yang bernama wanita. Jay, pandai bergaul, piawai membuat obrolan se
n Jay sudah mau membantu Rafael mencarikan tempat kost, walau tidak berhasil. Jay memang dikenal juga sebagai orang yang
nih!" Pada hari berikutnya Jay yang selalu terlihat gagah d
alau acaranya gak jelas!" Rafael pun te
lagi kamu dapat kesempatan emas seperti itu? Kita tinggal menikmati acaranya
atisan, Bang?" Rafael
ya ama kantongnya Pak Elkan
yainya?" Rafael manggut-manggut
awab sumringah merasa
Masih satu minggu lagi kan?" Rafael akhirnya m
g-bilang sama yang la
afael yang kian membu
Bu Yessy, disuruh ke ruan
....." Mimik Rafael s
ronalia yang pake kacamat
saya?" tanya Rafael dengan ekspresi waja
nya salah gak sama
rnah masuk ke ruangannya dua kali, itu pun waktu awal-awal saya kerja di
. Kalau kelamaan, entar lu kena damprat kaya Mas Wita
, Bang!" Rafa
ya. Laksanakan aja semua perintah atasan, tanpa pe
ngan Bu Yessy." Rafael berpamitan sambil mundur, wajahnya pun masih pucat. Lalu dia tergopoh-
ernama lengkap Yessy Mailastri itu. Semua karyawan rendahan seperti Rafael, pasti akan berusaha untuk tidak
gkan seesuatu yang mengerikan akan menimpanya, seperti yang pernah dialami Witan, Kepala Suk
erima sebagai Obe, dan saat diminta mengantarkan Juice pesanan si Killer dari kantinnya Bu Yuyun. Kepala Persona
AP Polisi. Di antara semua karyawan kelas menengah ke bawah, hanya Jay yang sepertinya tet
maki, hinaan atau kengeringan lainnya, Amiin!' Doa Rafae
*