banyak. Aku anak tunggal dari kedua orang tuaku yang selalu mencintaiku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Di rumah mama dan papaku, tak memanggilku dengan panggilan Zizie akan tetapi
uaku pun kehabisan akal dan mulai putus asa. Karena setiap kali sisik pada wajahku di operasi akan tetapi sisik tersebut akan muncul dan tumbuh dengan sendirinya. Sudah tak bisa di sebutkan lagi sudah berapa banyak negara
ya kamar putri raja. Papa dan mamaku selalu inginkan aku bahagia dan tak boleh terlihat sedih. A
amaku, tapi entah kenapa aku tak begitu menyukai tante Dewi tersebut, entah kenapa? Aku pun tak tau, aku pernah utarakan hal tersebut pada mamaku akan tetapi mama malah meng
juga mempunyai seorang putri semata wayang yang bernama Ratu. Ratu itu sebaya denganku dan Ratu mempunyai sifat sombong, angkuh
g sangat luas itu. tamanku di sulap oleh orang tua laksana taman-taman di negeri dongeng, ada bangku-bangku warna-warni dan pohon buah serta rumah pohon laksana rumah tujuh kurcaci, di tamanku juga ada kolam ikan arwana. Tak jarang Ratu merusak tanaman-tanaman yang tumbu
diri jika dia memanglah sangat cantik dan sempurna dariku, akan tetapi etika dan etitudenya sangatlah buruk. Mungkin wajahku mem
sik berwarna emas tersebut. Aku berusaha menyembunyikan sisik emas pada sebelah wajahku. Mata di bagian wajahku yang bersisik berwarna kuning, berbeda den
ana sayang?" teriak
u bergegas lari ke arah pintu kamar dan berlari kecil keluar
beriringan mendekati mamaku y
mampir ke Mall dan kamu boleh pilih apa pun yang kamu sukai di
Zizie juga ada pekerjaan rumah yang harus Zizie
asi papa sayang, kamu bisa berkenalan dengan anak-anak dari relasi papa yang sebaya denganmu. Siapa tau ajakan cantiknya papa ket
an mereka, untuk datang ke pesta tersebut. Dan aku tau mama dan papa pasti sangat menginginkan jika aku dapat bergaul dengan anak-anak relasinya papa, akan tet
ak dari teman papa dan mamaku malahan menatapku dengan tatapan jijik dan juga takut. Aku di perlakukan laksana monste
e acara ulang tahun pernikahan relasinya papa. Zizie nggak mau kejadian dulu terul
olah. Di sekolah aku tak punya teman, dan selalu dijadikan bahan ejekan, di
ing jahat terhadapku, menghasut semua anak-anak di sekol
ng tanpa poni tersebut, selalu aku tata hingga menutupi sebelah wajahku yang bersisik dengan sebelah mataku yang berwarna sama dengan sisik pada sebagian wajahku tersebut, de
ka semuanya. Tiba-tiba sisik-sisik dan sebelah mata
*