Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / DIBALIK WAJAH ZIZIE
DIBALIK WAJAH ZIZIE

DIBALIK WAJAH ZIZIE

5.0
5 Bab
31 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Aku selalu di bully, dikucilkan dan di anggap aneh serta mengerikan. Semua karena sisik ular yang berwarna keemasan di sebagian wajahku. Bukan itu saja, Sebelah mataku berwarna sama dengan wajahku yang bersisik, berbeda dengan mataku yang sebelahnya lagi berwarna hitam. Sehingga rambutku yang panjang sengaja ku tata menutupi kekurangan pada sebagian wajahku. Aku sangat takut ketika aku tiba-tiba sudah berada di hutan belantara yang masih perawan, yang belum terjamah oleh tangan manusia. Aku sangat kaget luar biasa ketika aku di temui oleh ular bersisik pelangi yang sangat indah. Aku semakin ketakutan ketika ular tersebut bisa bicara, dan anehnya ular tersebut tau namaku dan dia memanggilku dengan sebutan tuan Putri. Kejadian-kejadian aneh pun kerap aku alami.

Bab 1 PANGGIL AKU ZIZIE

Kenalkan namaku Zizie, gadis yang masih duduk di bangku SMA memiliki sisik pada sebagian wajahku. Hingga terkadang selalu membuat aku rendah diri, insecure tiap kali bertemu dengan orang banyak. Aku anak tunggal dari kedua orang tuaku yang selalu mencintaiku dengan tulus dan penuh kasih sayang. Di rumah mama dan papaku, tak memanggilku dengan panggilan Zizie akan tetapi cantik. Mama selalu berkata jika Zizie itu cantik, paling cantik dari semua cewek yang sebaya denganku. Aku sangat bahagia dengan cara mama dan papa memperlakukanku yang begitu spesial.

Papa adalah seorang Pengusaha yang sukses. Orang tuaku udah berkali-kali membawa aku untuk melakukan operasi pada wajahku yang bersisik itu, akan tetapi sisik tersebut muncul lagi di tempat yang sama. Hingga kedua orang tuaku pun kehabisan akal dan mulai putus asa. Karena setiap kali sisik pada wajahku di operasi akan tetapi sisik tersebut akan muncul dan tumbuh dengan sendirinya. Sudah tak bisa di sebutkan lagi sudah berapa banyak negara yang aku datangi bersama dengan orang tuaku, berharap sisik pada wajahku ini segera lenyap. Semua berkata jika aku cantik, akan tetapi sisik-sisik seperti sisik ular tersebut membuat kecantikan wajahku tertutupi olehnya.

Aku tak jarang menangis sendiri di kamarku, yang sengaja di desain seindah mungkin hingga layaknya kamar putri raja. Papa dan mamaku selalu inginkan aku bahagia dan tak boleh terlihat sedih. Akan tetapi mereka tak mengetahui sakitnya jadi aku dengan semua kekurangan pada sebagian wajahku.

Mama sangat terlihat sedih dan terpukul, mama selalu mencurahkan segala rasa sedih dan putus asanya pada sahabatnya yang bernama Tante Dewi. Tante Dewi adalah sahabat dari mamaku, tapi entah kenapa aku tak begitu menyukai tante Dewi tersebut, entah kenapa? Aku pun tak tau, aku pernah utarakan hal tersebut pada mamaku akan tetapi mama malah menganggapku terlalu berlebihan menilai seseorang. Entah kenapa aku merasa ada bisikan yang berkata jika tante Dewi itu penuh kepura-puraan dan mempunyai niat busuk dalam hatinya.

Tante Dewi seolah-olah sangat baik dan sangat peduli terhadap kedua orangtuaku dan terutama terhadap diriku sendiri. Tante Dewi juga mempunyai seorang putri semata wayang yang bernama Ratu. Ratu itu sebaya denganku dan Ratu mempunyai sifat sombong, angkuh dan suka memilih-milih serta membeda-bedakan teman. Jujur aku tak begitu menyukai tante Dewi dan juga anaknya yang bernama Ratu.

Tiap kali Tante Dewi dan Ratu main ke rumah, mama selalu menyuruhku untuk bermain berdua dengan putri tante Dewi yang bernama Ratu tersebut. Aku dengan terpaksa mengikuti apa perintah mama, untuk mengajak dia bermain di kamarku atau pun main di taman belakang rumahku yang sangat luas itu. tamanku di sulap oleh orang tua laksana taman-taman di negeri dongeng, ada bangku-bangku warna-warni dan pohon buah serta rumah pohon laksana rumah tujuh kurcaci, di tamanku juga ada kolam ikan arwana. Tak jarang Ratu merusak tanaman-tanaman yang tumbuh di tamanku, begitu juga ketika mama menyuruhku mengajak dia main ke kamarku, komik, bukuku atau benda-benda koleksi kesayanganku yang berada dikamarku kerap kali rusak atau bahkan hilang. Akan tetapi mama tak mempercayai hal tersebut jika aku menceritakannya pada mama.

Ratu anaknya berhati sangat jahat dan licik. Ia pernah mengatakan jika ia jijik melihat sisik yang tumbuh pada wajahku. Aku tau diri jika dia memanglah sangat cantik dan sempurna dariku, akan tetapi etika dan etitudenya sangatlah buruk. Mungkin wajahku memang aneh, horor dan buruk akan tetapi hatiku tidak, karena aku tau gimana caranya menghargai orang lain yang berada di sekitarku.

Oh ya, aku selalu menutupi sisik pada sebelah wajahku dengan rambutku yang panjang, sengaja aku tata sebelah rambutku menutupi sebagian wajahku yang bersisik berwarna emas tersebut. Aku berusaha menyembunyikan sisik emas pada sebelah wajahku. Mata di bagian wajahku yang bersisik berwarna kuning, berbeda dengan mataku yang satu lagi dengan pupil mata berwarna hitam. Oleh karena itu orang akan sangat takut ketika tak sengaja melihat bagian wajahku yang bersisik.

"Cantiiik! Kamu di mana sayang?" teriak mama memanggil namaku.

Aku yang tadinya sibuk di kamar dengan buku cerita kesukaanku bergegas lari ke arah pintu kamar dan berlari kecil keluar dari kamarku yang telah disulap bak kamar seorang putri raja.

"Iyaa maa!" aku pun berjalan beriringan mendekati mamaku yang berparas sangat cantik itu.

"Mama sama papa mau keluar, kamu ikut nggak sayang? Kita bisa mampir ke Mall dan kamu boleh pilih apa pun yang kamu sukai di sana sayangku," suara mama mengajakku ikut serta dengan mereka.

"Hmm, nggak deh ma. Zizie di rumah aja. Lagian Zizie juga ada pekerjaan rumah yang harus Zizie kerjain ma," tolakku pada ajakan mama tersebut.

"Loh, masak anak papa yang cantik nggak ikut? Nggak seru dong kalo cuma berdua ama mama aja, ayo! Ikut dong sayang! Itu pesta relasi papa sayang, kamu bisa berkenalan dengan anak-anak dari relasi papa yang sebaya denganmu. Siapa tau ajakan cantiknya papa ketemu pangerannya di pesta tersebut," ajak papa berusaha membujukku agar mau ikut ke pesta ulang tahun pernikahan relasinya tersebut.

Akhirnya papa dan mama pun berangkat ke pesta ulang tahun pernikahan relasinya tersebut. Aku tau jika mama dan papa pasti sangat kecewa karena aku menolak ajakan mereka, untuk datang ke pesta tersebut. Dan aku tau mama dan papa pasti sangat menginginkan jika aku dapat bergaul dengan anak-anak relasinya papa, akan tetapi aku tak mau. Aku takut dan aku minder dengan keanehan yang aku miliki pada wajahku yang bersisik emas tersebut dengan satu mataku yang berwarna berbeda pula.

Dulu papa dan mama kerap mengajakku ikut mereka ke acara-acara mereka. Akan tetapi ketika aku sampai di sana, anak-anak dari teman papa dan mamaku malahan menatapku dengan tatapan jijik dan juga takut. Aku di perlakukan laksana monster dan makhluk langka di mata mereka. Aku di jadikan pertontonan dan aku dikucilkan serta di sisihkan oleh mereka semua.

"Maafkan Zizie ma, pa. Zizie terpaksa bohongin mama dan papa, agar tak jadi ikut ke acara ulang tahun pernikahan relasinya papa. Zizie nggak mau kejadian dulu terulang lagi, Zizie sakit ma, pa di perlakukan kayak binatang aneh," bisikku membatin.

Cukup selama ini aku sangat tertekan dan tersakiti, tiap kali datang ke sekolah. Di sekolah aku tak punya teman, dan selalu dijadikan bahan ejekan, ditertawakan dan didiskriminasi oleh semua murid yang ada di sekolah tersebut.

Ratu, anak tante Dewi sahabatnya mamaku. Dialah yang paling jahat terhadapku, menghasut semua anak-anak di sekolahku menjulukiku dengan sebutan anak naga dan anak ular.

Suatu ketika ratu dan gengnya pernah mempermalukanku di depan semua murid, aku di dorong hingga terjerembap di lantai, mereka memegang ke dua tanganku dan rambutku yang panjang tanpa poni tersebut, selalu aku tata hingga menutupi sebelah wajahku yang bersisik dengan sebelah mataku yang berwarna sama dengan sisik pada sebagian wajahku tersebut, dengan sengaja mereka sibakkan dan mereka tarik ke belakang sehingga sisik-sisik pada sebagian wajahku tersebut terlihat jelas oleh mereka. Mereka mengejek dan menertawakanku.

Aku sangat marah, sakit dan malu oleh kelakuan mereka semuanya. Tiba-tiba sisik-sisik dan sebelah mataku yang berwarna emas tersebut mengeluarkan cahaya.

***

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 PENGLIHATAN   03-15 15:34
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY