g mulia, mendekatlah padaku! Aku akan membawamu pulang kembali ke rumahmu," perintah ula
pernah berbuat jahat padamu atau pada siapapun, jadi tolong biarkan aku pul
akan berani untuk menyakiti tuan putri karena aku sangat takut akan paduka ratu. Beliau pasti akan murka padaku ji
sebut, karena di hantui rasa takut luar biasa dan keraguan yang terus mendera jiwa ku. Aku pun tak berani untuk membuka mataku ini dan secara tiba-tiba, setelah si ular pel
sudah membantu untuk bisa kembali lagi di rumahku," aku tertawa saking bahagia karena aku sudah berada di dalam
ng sangat empuk tersebut. Aku mendengar ular besar tersebut t
a satu pun yang mau dan tulus berteman denganku. Mereka semua jahat padaku, mereka selalu menghinaku dan aku di anggap anak ular karena sisik-sisik pada sebagian wajahku. Hanya
air mata. Aku tak tau apakah dia terharu akan kisahku atau karena apa, aku
p membeda-bedakan seseorang dari fisik, dan materi. Begitulah jika hidup di dunia manusia, iri dengki sudah menjadi makanan mereka. Tuan putri, jika tuan
tersebut seolah-olah menundukkan kepalanya, seakan-akan ia sujud member
u untuk melindungiku? Dan siapa sesungguhnya paduka ratu tersebut? Kenapa mereka sangat baik padaku? Semua semakin membuatku bingung. Aku bertemu ular besar bersisik pelangi yang bisa bicara padaku, dan yang anehnya ular yang biasanya bintang buas dan berbisa kenapa tiba-tiba bisa baik padaku, malahan ia memanggilku dengan sebutan istim
at panik bergegas mengejar dan memeluk tubuhku. Aku heran kenapa mama tiba-tiba
di teleponin tapi ponsel kamu malah nggak aktif, mama sama papa udah cemas d
k Maman malah nggak aktif, Zizie hubungi ponsel mama dan juga papa semuanya sama, tetap nggak aktif.
telah di bully kembali oleh putri sahabat mamaku beserta teman-temannya. Aku hanya tak ingin membebani mamaku dengan semua penderitaan yang aku rasak
itu mereka semua jahat pada Zizie apa lagi
cek malahan mobilnya nggak apa-apa dan hidup sendiri. Tapi ponsel mama, papa dan pak Maman a
an kamunya lewat. Makanya ketika mama mau membuka pintu kamar kamu, mau masuk rencana mama mau liat siapa tau aja ponselnya kamu ketinggalan di rumah, eeh tau-taunya
ie nya nggak ada liat mama. Bisa jadi aja mama l
tapi aku berusaha mengalihkan pembicaraan agar mamaku
a makan ya sayang!" ujar mamaku memerintahkanku untuk
bersamaan ketika aku sudah pergi dari area sekolah, mobil yang dikendarai oleh sopirku nyala kembali. Selain itu mama bilang jika nomor ponselnya mama maupun pak Maman aktif, malahan mereka bilang ponselku yang mati. Aneh! Apakah ini di seng
ya. Ada apa ini sebenarnya? Ada apa antara aku dan ular pelangi tersebut? Dan apakah ini ada kaitannya dengan sisik dan mata emas yang ada di se
semua yang di omong in oleh Ratu anak sahabat mama itu memang benar, bahwa aku
a ternyata aku memang benar-benar
*