a. Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi. Bersih-bersih dipagi hari akan terasa se
g tak lain adalah papi dari Renata, gadis yang semalam ia jemput
an. Dengan pelan Ervin melangkah dan saat dirinya tepat berada dibelakang sang bunda, ia langsung memeluk wanita paruh b
satu-satunya itu. "Pagi juga sayang. Baru bangun ba
a-gara cewek menyebal
. Kamu tahu kan alm ayah kamu dengan om Irman itu bersahabat dekat, b
gnya ayahnya dulu saat masih hidup dengan Om Irman. Bahkan saat perusahaan aya
t. Jadilah, untuk terus menjaga, Ervin selalu menanyakan kabar om Irman dan sekarang, ia mendapatkan amanat dari sahabat ay
adi kerumah
i bu
berjalan menuju meja makan. Menyiapkan makan
da tenaga menghadapi Renata." Ervin tertawa se
el tersebut. Ternyata ada panggilan dari Om Irman. Dengan c
a nak. Ka
om, mau sarapa
ya gadis nakal itu akan berulah lagi.." Ervin tersenyum mendengar u
in makan sebentar y
u.." sekali lagi Ervin nyaris tergelak karena ucapan Om Irman sama persis dengan ucapan
makan, Ervin la
. Makasi
-sama
i, ia langsung melahap nasi goreng buatan bundanya yang baginya mak
◊
sudah disambut oleh pria tersebut beserta ibunya Renata. Setelah keluar dari
ang tante.."
kabar bunda kamu? Sehat?"
hari ini tante mau pergi
mau belanja ke
a mereka akur bahkan sangat akrab, sang anak justru tak bisa disatukan. Sebenarnya han
inta tolong?" Ervin
a o
nya Om sita dan dia langsung keluar. Katanya k
e belakang, melihat supermarket y
om." Ervin lagi-lagi menyalami pasangan
sopan ya pi.." uc
kin Ervin bisa menga
-mudah
tkan medali emas dari pertandingan karate antar daerah bahkan antar negara. Jadi papi yakin, Ervin bisa menjaga anak kita dari orang-orang jahat yang be
◊
ing luar supermarket. Ia menunggu seorang gadi
nya menemukan gadis itu, Ervin langsung keluar dan memutuskan menunggu di l
ngan yang melingkar di tangann
aa
Ia segela melirik ke kiri dan menemukan Renata
s itu tengah ke
ghadap Renata, namun masih setia
HBAC
**
g tadi kesal semakin kesal dengan kehadiran pria y
ERALDIN
am Ervin yang melangkah mendekat ke arahnya
kenal dulu saat kecil ternyata pria yang sudah membuatnya harus d
yusahin gue.." Ervin menghentikan langkahnya tepat di depan Renata, "Dan pagi ini, gue dihu
ia jatuhkan dan berjalan meninggalkan Ervin. Kantong-kantong tersebut cukup me
terika Ervin namun ta
ndekati Rena dan langsung meraih semua belanjaan yang ta
masih dalam mode diamnya. Sementara Ervin mencoba terus mengelak bahka
karena Rena masih berdiri di posisi yang sama, "Ngapain lo di situ?! Buruan ke sini. Atau gue laporin papi lo lagi!" ancam
ruang keluarga dan langsung duduk di sofa empuk yang ada di ruangan tersebut. Beberapa sa
bentak Re
anjaan kamu?" Mirna yang baru datang tak p
a.." aduan Ervin yang tak mendasar membuat Rena membelalakkan matanya lebar
melakukan pembelaan, "dan lo! Jangan mengada-
ng sopan s
nal seumur hidup Rena. Dan kenapa papi mesti mi
rdengar, "Itu karena papi yakin Ervin bisa didik kam
i pi
rima dan ingat kata papi tadi, kamu kemana-mana harus sama
*
atap Ervin dengan tatapan kebencian. Ia benar-benar kesal
in, kamu nggak keberatan kan om minta tolong kamu buat jagain Rena
eriak Re
tenang aja, Ervin bakala
h. Om pe
ama bunda ya tante.." Mirna te
a Renata, gadis itu langsu
!" teriak Ervin, namun bukan jawaban yang ia dapatkan, justru su
an membukanya. "Wuiihh coklat.." ia meraih satu coklat yang terkena
Renata dibuat kesal setengah mati. Gadis itu mencak-mencak tak jelas di atas ranjangnya. Jangan lupak
memegang perutnya yang memang belum terisi sedari pagi. In
t terdengar. "Lapern
NGGAK MAKAN? KATA MAMI
telinga Renata. "Apaan sih teriak-teriak. Dia
dal menurunkan gengsi, iapun akhirnya memutuskan keluar kamar dan langsung
laper juga ternya
gue kenapa
p ini sebagai upah gue bawain belanjaan lo dari superm
k minta b
h lo mengisyaratkan
" kali ini Renata b
bicara. Ervin kembali melanjutkan aksi m
ngusik Rena yang tengah membuka satu kantong
angannya diganggu, lalu apa sekarang? M
bantu lo!" des
e bilang gue lapar dan gue minta tolon
langsung berdiri bermaksud kembali ke kamarnya. Namun baru satu langkah ia berjalan, perge
at cara Ervin membujuk. Namun ia tak boleh tergoda. Ervin itu cowok menyebalkan dan sampai kapa
ri..." tolak
nggak bi
mau dia nanti bakalan sakit karena tak makan, Rena tak peduli.
ama Renata dengan penuh, ia masih mencoba peruntun
nya kuat, dengan tatapan tajam ia melirik ke belakang tepat di mata Ervin. "
il Rena memang tak bisa menolak bujukan mematikan Ervin yang satu ini. kegilaan Ervin yang seperti ini sudah ia
◊