rman jika Rena pulang dalam keadaan kacau dan menangis. Bukannya Rena tadi di r
ka benar, sungguh seberapa
urun dan berlari ke dalam. Sesampainya di dalam, ia bisa melihat Rena terd
!" Bentak Irman penuh emosi. Bahkan kali in
m.
langsung menatap tajam Rena, dan tatapan itu terlihat oleh Irman. Meli
aannya pada sang anak, Irman berjalan kembali ke kamar, begitu
. Mana janji lo tadi sama gue. Padahal gue hanya minta izin pergi sebentar, tapi apa
." Rena masih terdiam. Ia tak mau bicara saat ini. hatinya hancur, orang-orang menyalahkannya. Dunianya serasa mati. Ia tak percaya lagi deng
ucap Re
di akhir ucapannya, bahkan teriakan Ervin terdengar sampai kamar orang tua Rena. Namun Irman tak terl
i.
at sebentar.." ucap Irman yang langs
**
air matanya. Sedangkan Ervin tak pernah berhe
eyakini saja gue nggak bisa sekarang.." ucap Ervin. Ia memutu
kamarnya. Saat ia sampai di kamarnya, kesunyian semakin ia rasakan. Seolah alam saat ini menertawakan kebodohannya. Rena tersandar pada pintu
hkan ia pangling jika Ervin masih mau menem
kontak Gilang dan menekan tombol panggil, berharap
Gilang dari seberang sana. Namun bukannya tenang, Rena jus
ek?" tanya Gilang de
leng, "Aban
nat
membuat Gilang di seberang san
oh. Kenapa pake
Denger suara abang jadi bikin Rena nangi
sweet bangett.." goda Gil
erius a
n beberapa detik kemudian panggilan video dari G
tu matanya
kin terisak, "Aku.. aku udah bikin papi kecewa bang.." Akhirnya R
Kecewa
nggak sadarkan diri, sampai papi minta Ervin buat cariin aku.." Rena menghentika
i ini, Rena udah bikin papi, mami dan Ervin kecewa." Rena terisak membuat Gilang tertoh
apa yang terjadi
baru saja selesai tidur dengan pacar barunya, bahkan wanita itu masih belum mengenakan pakaian sedikitpun." Rena terisak kuat. Air m
Gilang tak tahu harus berbuat apa. Jika ia ada
bingung harus kasih saran apa ke kamu dek. Di sini posisin
ena salah. Rena nggak minta abang bela Rena, t
angis lagi. Kasihan mat
Rena akan tahu siapa yang tulus pada Rena d
a yang tulus pad
iap pergi kuliah." Ucap Gilang. Rena m
, membaringkan tubuhnya yang lelah di atas ranjang l
gis Rena pu
◊*◊
terjaga dan menda
elanya masih terbuka, membuat cahaya bulan
n itu artinya, makan malam pun sudah selesai. Biasanya mami nya akan menca
inya, perutnya terasa kosong. Ras
ke bawah hanya untuk mengambil makanan. R
p rasa sakit ini akan hilang. Saat gigitan demi gigitan masuk ke dalam mulut Rena, tak terasa air mata gadis itu terjatuh.
p terus bertahan di kamarnya. Rena kembali mencoba memejamkan mata berharap gelapnya malam ini membuatnya tertidur, namun ia salah, justru rasa perih diperutnya semakin
ningnya bahkan tubuh Rena menggigil hebat. "
uat. Melepaskan rasa takutnya pada papinya, Rena mencoba keluar
turun ke bawah. Namun rasa sakit ditubuh dan kepalanya membuat Rena menyerah. Gelap langsung menyapa dan setelahnya ia tak sa
anaknya tergeletak dengan darah mengalir di kepala. Wanita itu seperti kehilangan separuh nyawanya, ia berter
munculkan, Baik Irman maupun
itu menggendong tubuh Rena dan membawany
ng terjadi pada anaknya, sampai teriak
e dalam. Mematikan kompor gas dan segera berlari mengikuti Ervin ke lua
i tadi, bahkan Irman juga ikut menangis melihat kondisi anaknya. Ervin melirik dari
rah yang keluar dari kepala Rena. Seol
*
kenapa Na..Uc
a dan berteriak ada darurat. Beruntung ada seorang pengendara yang sadar dengan Ervin yang
ak pada perawat. Bantuanpun akhirnya datang, Rena sudah dibawa menuju ruang ICU
saat para perawat belarian keluar masuk ruang ICU. "Su
n yang saat itu tengah duduk langsung berd
enapa sus?" tan
mas. Kami harus mengoperasi bagian kepalanya
ya. Irman langsung memeluk istrinya tersebut. Jujur ia sendiri juga panik dan cemas
jauh memiliki rasa bersalah. Ia m
maafin gue..lir
◊*◊
nti malam lagi, Namun Rena masih belum sadarkan
lelah. Suara ventilator menjadi melodi yang menyakitkan telinga Ervin. Ia meraih jema
k gadis itu bicara, namun tak ada respon apapun. "Gue kangen lo bal
l Rena membuyarkan Ervin. Ervin melirik ke arah nakas, dan menda
anggilan tersebut. "Halo La
at?" tanya Gilang bingun
belumnya gue mi
yak di rum
ang. Ia tak mau berbohong, "Rena ma
pa
ngga rumah dan sekarang belum sadarkan diri."
iba-tiba. Membuat Ervin me
elakunya.."
ma gue. Dia bilang papi mami sama lo marah sama dia.
fin
nya minta maaf, tapi
anya kembali, menatap Gilang de
Namun yang ia dapati justru si cowok brengsek itu tidur dengan wanita
e ubun-ubun. Emosinya meningkat dan keinginannya untuk menghajar man
eram Ervin
a Rena menolak ditiduri sama co
, "Lo tenang aja di sana. Urusan Rena dan cowok itu biar gue yang a
u. Terlebih dari siapa yang salah, kasar pada perempuan bukanlah seorang lelaki sejati. Besok
*