k, ini buat Irfan." Brian me
rmen banyak-banyak okey. Ha
ap
elirik Betha yang sedang meri
an pasien setelah sudah
nya sambil menunduk. Ta
irik Betha. "Tidak masalah,
senyum, lalu me
udah m
lan. "Belum Dok, nanti saya akan makan
di sini juga?" tanya B
nakan kecilku hehehe ...." jaw
egitu saya antar
ak usah Dok. Bia
kalian kenalan biar bisa
rah. Mau tidak mau dia
*
Mama Soraya, selaku Mama kandung Betha dan juga pon
ey berteriak histeris ketika B
ang? Demamnya Rey
g kening Rey
aja ya p
balik sekarang? Dia seperti
ti demamnya naik lagi. Kasian kan kalau n
dia pulang, Mama
ang bermain tangan dengan Rey. Dari kapan pria itu
an. Bagaimana kalau nanti saya aja
juga sedang sibuk. Say
an-jalan ...
apasnya. "Sama Ma
, maunya s
kerja," ucap Betha tidak dengan tat
n tidur ya. Dokter bakalan ajak Rey jalan-jalan." B
dulu, biar nanti
p Do
*
dia cepat untuk kembali di meja kerjanya, tapi kenapa sekaran
dia melirik bekal makanan yang sudah disediak
gumam Brian sambil m
pa aku harus ke sana?" tanyanya pada di
a," gumam Brian, dia memutuskan u
esekali melirik jam tangan lagi. "Ken
ari Betha sekarang. Dia men
itu bersama kekasihnya. Ah yang benar saja, masih se
ah mendekat k
m kerja?" ucapnya sambil menatap Betha, se
Brian, tadi ada
lupa kau sekarang sedang bekerja
Dokter Brian ini. Batin Bet
ok. Cuma minta waktu sebentar,
lik. Nanti saja kalau kau sudah selesai
nih? Aku tidak
pa lanjutin
kekasihnya itu melangka
asih
u melangkah duluan tanpa
idak putus sa
mau menikah!" ucapnya dengan nada kesa
dibatalkan
kutik dikomputernya. Brian me
, kau pas
lalu menggelengkan kepalanya.
a kau mau a