Wulan tiba-tiba mengingat grup chat kelas mereka
," sahut Jessica seraya melayangkan tatapan men
n aku. Hariku udah cukup sial. Jadi jangan dita
ulan sama Pak Arjuna," peringat Jessica seraya membayangkan wajah datar guru BK mereka. Walaupun ekspresi wajah
sendiri yang bilang klo udah punya calon istri kok," papar Anggun mengatakan dengan jujur seperti
n nyaring guru IPA seketika menghent
u!" jawab seluruh si
ursi masing-masing dan mengeluarkan buku tu
m percaya dengan gosip yang beredar tentang Arjuna. Jika gosip itu benar m
Teet....
enghambur ke luar kelas masing-masing menuju kantin sekolah. Begitupun tiga sekawan tersebut. Anggun yang paling antusias
ca yang hendak memesan bakso sedangkan Anggun dan W
kipun jelas mereka memiliki gank masing-masing. Seperti sekolah di kota-kota besar pada umumnya. Setiap jurusan memiliki ciri khas dan gank siswa atau siswi yang sok berkuasa. Sasaran empuk mereka te
atnya senang tanpa merugikan orang lain. Contohnya saja Jessica dan Wulan, walaupun mereka bertiga bersahabat tapi Anggun tidak pernah mengajak
bakso jumbo?" ujar Wulan heran. Tak biasan
ri... " Tiba-tiba Anggun teringat untuk tidak memberitahu kepa
at-rapat. Jangan sampai ada yang tahu mengenai hal memalukan tersebut. Pamor Anggun yang terkenal badung dengan
enatap curiga saat melihat perubah
ngerayu Papaku. Mana Papa nurut banget lagi!" elak
kapkan penilaiannya. Beberapa kali bertemu dengan mama tiri
pinter berakting, suka pura-pura baik di hadapan orang lain, terutama pas a
ng. Seraya duduk Jessica menatap curiga kepada Anggun yang masih saja bad m
api ucapan terakhir Jessica. "Bilang juga ke dia nggak perlu repot-repot lagi kirim salam," sambu
dua orang tuanya yang telah bercerai. Jadi Anggun tak ingin lagi menambah warna dalam hidupnya setelah cinta pertamanya memberikan luka yang cukup dalam. Akmal, sang papa yang dulu menjadi cinta per
irup aroma sedap bakso
ulan seraya menggeser satu m
n segera menuang saos, kecap, dan sa
dan minuman itu habis mereka segera kembali membayar dan kembali ke ke
*
ah-muntah dari dalam. "Kenapa juga itu perempuan?" gerutu Anggu
h berganti pakaian santai Anggun berniat ke dapur untuk mengambil air dingin dari kulkas sambil membaca chat yang menumpuk di grup kelasnya. Melihat Intan sang ibu tirin
a sambil membantu perem
aku Intan menurut saat Angg
hangat untuk perempuan itu. Meskipun membencinya tapi Anggun masih memiliki pera
asa tak nyaman pada tubuhnya. Intan tahu apa yang saat ini dialaminya adalah karena efek keham
hangat dari Anggun. Lalu meneguknya secara perlahan. Be
alas Anggun tanpa menanggapi ucapan terima
h siap di meja makan," sahut Intan kemudian berd
awa ke arah meja makan. Anggun mengakui jika masakan ibu tirinya enak. Perempuan itu pandai memasak, tak seperti ibu kandungnya yang tidak bisa memasak. Jadi tak heran jika dulu mamanya lebih sering memb
a setelah menikahi Intan. Mamanya sendiri memilih tinggal di apartemen setela
guru BK mereka. "Aku jadi ikut penasaran siapa calon Pak Arjuna. Secantik apa ya? Ah salah. Yang bener sesabar apa ya gadis itu hin
. Lagian untuk apa ia memikirkan sesuatu yang bukan menjadi urusannya. Seharusnya Anggun berdoa a
saja meninggalkan beberapa tanggapan yang sengaja memancing rasa penasaran semua temannya. Namun tiba-tiba mata An
u G
aya di kantor