Hanya saja, menurut jejak-jejak ini, jalan selatan dan utara telah
i jalan tengah. Jalan semakin lama semakin menanjak
Suro dan Ki Panjong tidak bisa beriringan. Ki Panjong
ndaki batu-batu terjal. Jalan yang menuju puncak ternyat
kaki mereka kadang terhambat. Semak yan
ru mendaki seperempat dari tinggi gunung.
uk di bawah pohon besar yang dihimpit batu-batu besar. Ked
orang-orang ingin memperebutkannya?" tanya Suro sambil
i Suro. "Bisa untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Ada yang menggunak
iji Bunga Puspajingga itu? Padahal u
i Ujung Kulon. Biar kalau anak cucuku atau orang-orang sekitar
sing sedang mengunyah buah maja. Suro diam-diam me
nan masa mudanya. Suro berpikir, di masa mudanya dulu,
g diceritakan gur
yai murid tunggal, namanya Suro. Hanya i
njong mengetahui
apa, Suro?" tanya K
an guru tentang namaku. Sehingga tadi tidak pe
nya secara lengkap, termasuk asal-usul dan orang tuanya, m
raja Agung Paramarta, penguasa Krendobumi. Dan tentu saja Ki Panjong ak
ku kalau berbicara atau pun bertingkah laku. Berbicara dengan putra
t tentang dirimu!" pinta S
" jawab Ki Panjong merendah. "Aku hanyalah tetua dukuh Ujung
nyakan lagi tentang diriku! Sudah larut malam, mari k
paran batu di bawah pohon besar. Ki Panjong tidu
buh mereka cukup lama. Sampai-sampai tubuh mereka berkeringat. Suro ra
uk-garuk kepala segala!" semprot Ki Panjong. "Jadi anak muda itu yan
bela diri. "Kita kalau tidak cepat ber
lkan Ki Panjong. Berjalan cepat meneruskan per
kanan kirinya terdapat batu-batuan menjula
o disertai mimik kagetny
mengedarkan pandangan ke segala penjuru.
a Ki Panj
i depan
. Dia tahu ada apa di balik benang itu. Dengan sigap dia seg
g. Sesuatu yang pernah mereka duga terjadi. Empat tombak
patah. Masing-masing senjata itu patah menjadi dua bagian. Jika Suro tadi tersandun
terperanjat ketika menengok ke atas. Di kiri dan kanan jalan sempit
batu-batu besar itu dilemparkan ke baw
untuk menghindari gencatan batu-batu besar. Hingga dua pe
a-kuda. Siap menghadapi segala tipu daya. Berja
ran setelah gagal menimbuni Suro dan Ki Panjong dengan ba
engan sabetan golok-golok tajam un
para perampok. Suro sesekali menghindar sambil balas menyerang dengan tendanga
kan tongkat itu kepada para pengeroyok. Beberapa pengeroyok terju
royok. Seorang dari pengeroyok yang tersisa, berada dalam himpitan Suro.
alian!" bentak Suro. "Kalau tid
*