g tinggi. Dia adalah sosok pendekar yang berpakaian serba ungu. Deng
ngejutkan Banawa. Lebih-lebih setelah Banawa tahu sosok g
gtyas!" te
adis itu ba
t. Saling berpelukan dengan erat. Erat sekali.
rindu sekali," kata Westi Ni
iang malam aku selalu memikirkan dirimu. Hampir
kamu keman
ga dalam bersama
h ber
tu..., ehm... maafkan. Aku belum bisa
ngumpulkan harta yang banyak dul
abar menunggu. Lagi pula, aku sekarang
an pelukan dari pemuda yang sudah lama menjadi ke
h sang kekasih. Dalam benaknya Banawa meras
kulit halus, dan rambutnya panjang tergerai. Ikat kepala
berikan tuga
pertarungan. Dia memberiku tug
uruh menc
Puspa
Westi. Bahkan bukan hanya sekedar bersaing, tapi mungkin malah h
uh sesuatu yang menyedihkan. Banawa tak sanggu
hatannya kok kaget?"
gambil napas dalam-dalam. "Aku jug
uk a
dalamku. Bila ini berhasil,
mu apa,
menguasai harta karun yang terdapat dalam Goa Barong. Westi
Dia benar-benar sangat membutuhk
ersama-sama. Kalau sudah kita petik, kelop
enar hebat, Banawa! Kamu pun
embelai wajah kekasih hati yang hal
ai gelap karena sang mentari sudah lama teng
surya. Semakin malam, sinar bulan semakin terang
ada di Bukit Tengkorak. Mereka berdua kelihatan sed
reka membakar kelinci hutan yang baru saja mereka tangkap. Nya
i yang sudah matang. Usai makan, mereka kembali duduk di lua
tentang Bunga Puspajingga?"
kelopak tidak mudah layu a
, bunga itu tidak mudah hidup di sembarang tempat. Dia hanya bi
idak bisa tumbuh selain di tebing gunung. Sampai saat ini baru satu gunu
alau di gunung itu ditu
eluruh areal gunung akan tercium bau yang harum. Mulai dari puncak
sehingga orang begitu yakin kalau d
unga Puspajingga. Nama pendekar itu Garda Punjung. Waktu itu dia hanya memetik sa
da Punjung mem
asih kepada Garda Punjung. Karena dia yang pertama men
bunga yang satu kuntum
sebab bunga itu jarang menjadi biji. Oh ya, ada satu
lama delapan tahun, bunga it
jawab Wes
u saat ini bunga
masih semerbak, berarti masih mekar. M
tidak mekar, maka sia-sia
lewat di kaki gunung itu belum lama
nawa merapatkan diri pada sang kekasih. Begitu pula We
h, apa kamu pernah berhubungan denga
anawa jujur. "Me
hu saja. Aku juga begitu. Tak ada
h hutan itu," lanjut Westi, "aku bersumpah
irih sambil mempererat peluk
pa, Ba
.., a
bibir laki-laki idamannya dengan lembut. Lembut sekali. Membuat Banawa
n yang membuat kedua sejoli itu kelelahan. Tidur
ebih dahulu. Dia segera meraih pak
irnya. Membersihkan seluruh tubuh, hingga tak me
ungu. Senjata andalannya berupa keris kecil diselipk
Namun Banawa sudah tidak berada di tempat! Kemana dia? Westi menc
*