angan yang tidak mungkin terpisahkan dari kehidupannya sebagai seorang anak manusia. Permana, si Pendekar Budiman itu
yebabkan sebagian dari jiwanya berada dalam kegelapan. Apalagi masa ke
da Permana. "Kamu lahir dari hubungan gelap. Kamu dibuang di tengah Hutan Titir. Kamu sekarang telah menjadi manusia kuat, pendekar hebat yang kebal
cari kedua orang tuanya. Siapa pun yang tidak bisa menun
dup Permana. Ada tiga orang yang membimbing Permana
a mudanya, Ki Angeb prajurit Kerajaan Majapahit, salah satu anak buah kepercayaan Mahapatih
harga diri keluarga, Wacoko kalah. Sebelum ajal, Wacoko mewariskan Pedang Biru kepada Permana dengan pesan sama seper
inasakan diri dengan menggunakan Pedang Biru. Waktu itu Permana menyadari bahwa dirinya adalah jelmaan an
san hidup Permana. Orang itu bernama Ki Sasmaya
i Sasmaya. Ki Sasmaya menjadi guru Permana. Ki Sasmaya termasuk pendekar dari golongan putih. Berk
budi pekerti, ilmu tentang kehidupan dan pergaulan hidup, ilmu kepekaan batin, i
puluh syair dijabarkan menjadi sepuluh jurus utama. Tiap satu jurus utama merupakan hasil pendalaman dan penja¬bara
a. Untuk tujuan itu, Permana bertemu dengan Bendu. Pendekar bertubuh pendek yang
gwarih. Sekarang beliau menjadi raja di Pulungwarih menggantikan mendiang Raja Jarabas yang telah mangkat. Baron Smith ahli obat. Dia datang dari suatu
Bendu mengatakan bahwa ibunya sangat cantik dan ayahnya sangat tampan. Kini langkah kaki
kan sinar biru menyilaukan bila dicabut dari sarungnya.
dak akan dilupakan Permana selama hidup. Permana harus menggunakan Pedang Biru
karena tahu bahwa Pedang Biru itu dulunya pemberian Mahapatih Gajah Mada kepada Ki A
yang dikatakan Ki Angeb kepada anak cucunya secara turun-temurun: Gu
na mendapatkan pesan. Atau perintah. Perintah
engkhianati si pemberi perintah. Dia selalu mengeraskan te
idak ingin menyelewengkan kekuasaan atas pusaka sakti itu. Sebab kalau sampai dia sel
endekar dari aliran putih yang mempunyai sepuluh jurus utama dari Sepuluh Syair Bumi Pertiwi. Satu dari kesepuluh jurus tersebut telah d
dalam benak Permana. "Tugasmu berat, tidak bisa dilakukan secara semb
laknat makin menjadi-jadi dalam mengumbar tindakan keji. Permana... kamu harus memusnahkan semuany
Permana merasa lebih percaya diri. Dirinya bisa mela
rmana menempuh waktu berhari-hari. Waktu pagi dan s
ang-kadang tidur di sebuah gubuk tengah sawah yang biasa
ran. Sebuah desa pelosok yang masih termasuk wilayah Kadipat
a ada orang yang bisa dia ajak bicara tentang keadaan Dukuh Genturan. Se
edatangan Srenggoloyo, anak Adipati
*