gham-I
*
Flor
yang baru saja masuk ke ruang ganti khu
g masih sibuk memulas riasan di wa
rtinya dengan seksama, biasanya jika dia ke sini itu b
nmu malam ini." Perempuan berambut pirang itu berkata dengan logat Inggris yang kental,
a pergi lebih dulu. Sebelumnya terima kasih, Sam." Gwen tersenyum,
otong gajimu." Samantha lantas pergi dari ruangan tersebu
. Ck!" Gwen terlihat menggerutu, dan bergegas menyelesa
a? Apa dia te
merah bata ke bibirnya yang penuh, hingga namp
ni? Aku lelah, tetapi aku pun tidak berdaya
a Birmingham-Inggris. Sebuah profesi yang harus dia jalani selama hampi
engan hidup yang serba kekurangan, membuat seorang Gwen jadi berakal sempit. Tak hanya biaya hidup yang har
njanjikan ini. Honor yang dia terima sebagai penari tentu jauh lebih
gi sebelum dia memulai aksinya di atas panggung. Tak lupa menyemprotkan parfum favoritnya ke setiap titik sensitifnya. Aroma bunga
ng mendapat julukan Queen Flo itu. Kemolekan tubuhnya menjadi daya ta
a yang menontonnya, yakni mencicipi tubuhnya. Gwen tidak membu
ng hanya dikhususkan untuknya, menuju ke ruang VIP yan
n memulai pertunjukan. Sekitar 30 detik pintu lift pun terbuka, Gwen keluar dengan gayanya yang
Samantha-perempuan yang tadi menemui Gwen di ruang ganti.
nya Gwen, yang mendapat
." Samantha pun segera berdiri, melemaskan otot-o
tnya diikat tinggi dan memakai lingerie model potongan underwear itu, nampak mengh
ng. "Malam ini kita akan menguras kant
yakin. "Aku se
g keluar, bar
ke
darah, seiring musik dari penyanyi ternama Robin Thicke yang berjudul-Sex Therapy seketi
Berbeda dengan ruang pertunjukan yang ada di lantai dasar, ruangan ini cukup privasi, jad
otis. Ada sekitar delapan pasang mata yang menyaksikan aksinya, salah s
kup menikmati tontonan panas yang disajikan oleh Samantha, setiap pergerakan tubuh
gitu lincah dan pas dengan alunan musik beritme mendayu. Ini bahkan masih permula
ada teman lamanya yang duduk dalam diam semb
may