malis. Tak ada barang mewah di sana, seperti perlengkapan masak yang dulu pernah ada. Pun dengan para maid yang dulu
masih berjaya di puncak kejayaan. Waktu nama merek
mandi mereka kala itu. Semenjak Tuan Jimy-ayahnya Gwen ditipu oleh rekan bisnisnya dan dibuat bangkrut, tak
hadapi selama ini. Sampai dokter memvonis Tuan Jimy sakit kanker paru-paru. Gwen sebagai anak satu-satunya tentu harus mem
i siapa pun, karena sang ibu sudah tiada 4 tahun yang lalu
p. Ayah sud
merah ditolak oleh Tuan Jimy, dan
yah menolak." Gwen sedikit mengeluh, karena selama sakit sang ayah han
kanan terlalu berat. Kau ingat 'kan?" Tuan Jimmy mengulurkan tangan,
a dengan seorang pria. Akan tetapi, akibat terlalu sibuk mengurus ayahnya yang sakit-s
"Setidaknya, Ayah makanlah buah. Atau paling tidak minum susu. Untuk apa Gwen kerja se
ya. Tak terasa sudut matanya basah dan meneteskan cairan hangat yang luruh ke pipinya. Sisa-sisa ketampanan
g bak menara Eiffel. Sementara wajahnya yang cantik bak dewi menurun dari sang
ya
ya sedih. Dia berdiri, lalu memeluk
miliki di dunia ini. Gwen akan berusaha sekuat tenaga untuk membu
menyayangi ayahnya. Berharap keinginannya
au memikirkan dirimu sendiri. Apa kau tidak mau membina
ah." Gwen menggeleng mantap, seakan-akan sebuah per
h tangga, sedangkan separuh hat
ilang tanpa jejak. Namun, kini tiba-ti
*
p di ambang pintu kamar hotel, yang dis
atap kaca jendela besar yang menjadi tempat favor
ari menjatuhkan pantatnya p
pada meja bundar di sebelahnya. Menyesap pinggir cangkir ser
selesai menyesap tehnya. Matanya seakan
asi tentang Gwen?" tanya Nich seraya melet
enyampaikan informasi yang dia perintahkan semalam. Belum ada 24
i Tuan, soal perintah yang semalam, saya sudah mendapatkan informasinya
Nich menaikka
empat puluh menit jarak tempuhnya," jelas D
ini kita akan kembali ke bar, karena Daniel sudah berjanji akan mempertemukanku lagi deng
gguk. "Segera say
i kamar tersebut. Sementara Nich terlihat berbinar binar, menun
*
r yang sudah tidak asing lagi, seorang penumpang lantas
ya yang terasa kaku karena cuaca sangat dingin. Berge
Daniel yang baru saja keluar dar
we
a?
i Daniel yang malam ini terl
apa?" tan
n padamu." Daniel menggeser tubuhnya dari pi
ar ke arah Daniel yang menyandarkan bokongnya di tepi meja
olesan make up di kulit wajahnya yang putih pucat. Rambutnya yang bergelombang dan tergerai bebas, membuat tangan Daniel terasa g
el? Kenapa kau malah diam? Cepat katakan! Aku sudah terlambat," serunya gala
! Malam ini kau tidak perlu tamp
yit. "Kenapa? Bukan
lara yang men
u?" Gwen memici
njak lalu berpindah ke balik mejanya. Duduk
akan ada tam
atnya seperti mengatakan akan ada hal ya
manku yang ke
belum menyebutkan nama temannya. "Si-siapa?" Gwe
a yang akan disebutkan Daniel berbeda deng
bukan N
rani menyentuhmu. Sepertinya dia sangat penasaran deng
sanya seperti disiram air es s