na dan
tasi. Silakan bikin kopi at
read
--------------------
memberikan senyuman ramah. "Silakan ikuti saya, Nona Me
melalui koridor yang dihiasi dengan kain berukir motif daun pinus. Setiap langkah yang
ng yang dihiasi dengan lukisan-lukisan indah. Di tengah ruangan, terda
eka mengenakan pakaian yang elegan dan tampak bersemangat. Ia mer
h harap. "Nona Meigmei, ini adalah momen yang penting bagi keluarga Chen. Kam
n keberanian dan menjawab, "Saya akan mencoba yang terbaik, Mbok. Meskipun saya masi
Terima kasih, Nona. Kami percaya bahw
erada dalam dunia yang berbeda. Ia berusaha mengikuti al
tiap langkahnya penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran. Ia tidak tahu apa ya
Liu Yifen merasa seperti terjebak dalam labirin yang tak berujung. Ia ber
isik di pojok ruangan. Liu Yifen merasa ada yang mencurigakan dengan k
ang mencurigakan di sekitar sini?"
. Salah satu dari mereka akhirnya menjawab, "Kami tidak tahu apa ya
ompok tersebut dan mencari petunjuk lainnya. Ia tidak ingin mengambil risiko d
erinteraksi dengan para penghuni istana dengan hati-hati dan berusaha untuk tidak menimb
gan tekad dan ketekunan, ia akan berhasil menemukan petunjuk yang ia cari. Ia berjanji pa
a pun yang ada di depannya. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, t
n mutiara jiwa. Ia tahu bahwa misinya belum selesai dan masih banyak rintangan yang harus ia hadapi.
ndiri, menguatkan tekadnya. Ia siap
Yifen yang berada tidak jauh dari tempat kejadian. Penasaran dengan apa yang terjadi, ia m
jalar di kulit pipinya. Pandangan matanya ditundukkan dan ia membungkuk berkali-kali sambil mengucapkan kata permohonan maaf ke
ikatakan sebagai seorang kasim. Ia memandang dengan tidak suka pada tindakan wanita sombong te
sudah kelewatan. Kamulah yang menabrak Ming le
ng yang kini menyambut perkataan
amun, seolah-olah Kasim tidak mempermasalahkan is
gren. Namun, tingkah Yoon seperti seorang Nyonya. Yoon b
ang aku pegang?" ujar Yoon, matanya mel
sisinya. Walaupun wajahnya tidak menunjuk
bukan salahku jika aku tidak memarahi wanita tak tahu tata krama d
ala seraya berkata, "Maafkan aku, itu tidak sengaja." Lalu
berkata, "Lebih baik kamu tidak usah me
engan desahan lelah dari Kasim. Ia menggenggam t
g nyaman dengan perilaku sombong dan kurang ajar dari pem
lum bertindak. Ia membuat rencananya agar tidak terliha
ambu
jak dan follow aku juga
mani