na dan
tasi. Silakan bikin kopi at
read
--------------------
nyum dengan licik. Baiklah, mungkin
alaupun ia tahu akan berisiko. Tampaknya sifat memberontak dalam diri Liu Yifen masih meleka
ja yang kamu permasalahkan? Tampaknya kamu belum tahu apa itu orang licik, buk
at bahwa mereka berdua tidak lagi berseteru, pembantu Yoon bersiap-siap untuk pergi. Liu Yifen melihat momen yan
rkerut. Sementara Ming sedikit membuka mulutnya tak percaya, sedangkan Kasim ter
a adalah korban dan pembantu Yoon sebagai pelakunya. "Aduh!" er
"Apa yang dilakukan wanita itu? Mengapa dia sampai jatuh? P
ku! Ayahku membawanya secara khusus dari Juang Ruan, harganya lima r
antinya!" tegas Liu Yifen menatap pembantu Yoon
padanya. "Aku hanya menyenggolmu sedikit, kamu yang menjatuhkan dirimu send
berkedip, terbaca dari raut wajah pembantu Yoon bahw
Yifen akan menunjukkan sesuatu yang lebih parah. Kini sandiwara yang dimainkan naik ke le
ntuk bermain-main denganmu, apalagi untuk mencel
ai jahat. "Kamu telah mengotori pakaianku, bagaimana aku bisa ikut pemilihan gadis!" Ia menampilkan alis yang t
cak di dadanya. Namun ia tidak mau mempermasalahkan hal sepel
ndiwara yang dibuat oleh Liu Yif
rinya. "Lalu apa yang kamu inginkan!" kata pembantu Yoon
ling menyukai. Mereka tahu bahwa pertarungan ini hanya sebat
nya. Pandangannya menelusuri pakaian yang dikenakan oleh pembantu Yoon dengan tatapan men
ang dilontarkan oleh Liu Yifen, terutama mengenai pakaian yang dikenakann
rkan aku menamparmu sekali, maka masalah kita akan selesai. Bagaimana?" Liu Yife
awab, mencoba meraba kemana arah pembicaraan ini akan berakhir. Namun, i
ipis dan melanjutkan, "Tidak mungkin, tanganku yang sangat halus ini akan m
memanas. Sedangkan Ming terlihat khawatir dengan Liu Yifen, karena ia tahu ba
fen. Dalam hati, ia berujar, "Nona yang sangat beran
angan matanya dari dirinya. Baru saja ia sadar bahwa orang yang ditolongnya ad
pembantu itu." Ketika Liu Yifen menekan kata 'pembantu' dengan
reka berdua menjadi pusat perhatian banyak
eraya menepuk pundak Ming sambil berkata, "Tidak apa-apa, tena
takut. Jika Ming tidak melakukan pembalasan, ma
gar dia kapok dan tidak lagi merendahkan orang lain. Di atas langit masih ada langit,
aju. Dengan rasa sakit yang masih terasa, ia mengulurkan tangannya dan menampar pem
iri dengan perasaan nyeri yang luar biasa ketika mendengar suara tamparan yang
ibirnya. Bukan dia yang menampar pelaku, namun perasaan le
Yoon dengan begitu mudah. Ming mencengkram baju miliknya dan melihat tangannya yang mem
n sambil menunjuk mereka bergantian dengan raut k
mbantu Yoon pergi menin
ambu
jak dan follow aku juga
mani