!" Suara pria yang ku denga
ajah ke kanan untuk melihat ke sumber suara. Seorang pria de
an Ndre." Suara seorang
ku sedikit ke kiri. Melihat ke arah seorang wanita yang
ata udah ngomong ke gua
iku, mendekati sang wanita, wajah
ong, kok," ucap sang wanita masi
wanita itu, dengan cepat dia menggeraka
dah sini lu buru!" hardik pr
ang wanita ke atas, hingga dia terpaks
s Ndre.. a
acot,
ucapannya, sang pria kembali membentak sambil menarik lengan sang wanit
g wanita saat pasrah men
narik lengan sang wanita, memaksanya b
mengambil selangkah ke kanan, hingga pria itu kini berada tepat
ostur tubuhnya beberapa centi lebih tinggi dariku. Mata kami saling bertatapan, aku d
ar lah sama cewek," ucapku t
engar ucapanku, aku baru saja mena
, sambil mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Bahkan aku da
rakan wajahku ke kiri, memandang ke area pedagang kantin yang rup
kalau mau!" u
balasnya deng
s genggaman tangannya pada lengan sang wanita. Tangannya lalu bergerak melay
anita sambil menahan tangan kanan san
kutin kamu kok," lanjut sa
sejenak
ingga aku harus mengambil satu langkah ke kiri, menyebabkan k
u, Bangsat
i aku tak lagi menghalangi jalannya. Mata kami masih saling ber
gua lagi!" ancamnya sambi
paskan pandanganku. Namun pandanganku kembali terkunci saat bertemu
enggelam dala
erpampang indah pada wajah orientalnya. Belum sempat aku membalas senyumannya, ia deng
mbil menyalakan sebatang rokok di dalam mulutku. Baru saja aku keluar dari area k
a," ucap seorang pria yang kini berada di sampingku. Haris,
u sambil mengambil satu langkah ke depan s
tadi lu hampir ribut
dia?" Aku b
aris namun pandanganku masih meli
bego!" jawabnya sambil sedikit
jawabku
" tanya Haris, kini dia suda
mana gua tahu dia siapa," j
rangkul leherku, dengan pelan namun
lau ada apa – apa, lu dibantuin sama se
dengan cepat menggerakan lengan
gimana juga gua lawan," ucapku sambil
kaget, takut, ataupun kesal. Ia melempar
n gua mending ati – at
upanya kami kini berada tepat di depan gedung UK
rnya dia masuk ke dalam gedung UKM. Sementara ak
*
, rupanya dosen sudah berada di dalam ruang
ong, aku segera melangkah menuju kursi tersebut. Namun sialnya, rupanya sudah terdapat
ngan, mencari sekiranya masih ada
kok." Suara wanita dan aku reflek
a letakan di atas kursi yang berada di hadapanku. Aku meletakan tasku di m
t ke arahnya, lalu
h ya,"
bil memeluk tasnya
tuk melihat ke arah dosen. Namun tiba-tiba pandang
n," u
dia baru saja menyebutkan namanya. Aku kembali
n. Sejenak aku melihat wajahnya dari samping, aku bahkan sempat menikma
elasnya siapa?" Seb
sumber suara. Ternyata dosen
hasiswi, hingga akhirnya keg
*
selanjutnya," pungkas dosen menan
ahnya, begitu juga denganku. Setelah selesai, aku segera berdiri sambil mengaitkan tas pada le
si sambil melangkah hingga kini po
il menaikan pandangannya melihatku sambil tersenyu
balasku juga i
u mengangkat tasn
n sambil melang
kikuk karena merasa aneh mendeng
r dari kelas, hingga kini kami s
ulang, Za?" tanya In
jawabku
?" tanya
konstan," j
las Inta
melangkah menuju ke arah pintu gedung. Hingga
at, bingung harus menggun
gedung UKM dulu
u melihat ke arahnya, Intan yang sadar de
" tan
h Intan, setelah beberapa saat, akhirnya
tanyaku k
cantik Intan mau berurusan dengan kelompok
ada main di sana sem
sal mendengar jawabannya. "
uluan," potong Int
u justru berhenti dan sejenak melihat kepergiaannya ya
l menggelengkan kepala menyadari besarn
gedung perkuliahan menuju area parkiran, mena
*