img Gairah Jantan Mafia Kampus  /  Bab 4 Mafia Kampus | 16.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mafia Kampus

Jumlah Kata:1449    |    Dirilis Pada: 14/01/2024

kam

ng tiba, akhirnya aku memutuskan untuk berangkat ke kampus walaupun waktu masih menunjukan sekitar jam 7 pa

elangkah masuk menuju ruang perkuliahan. Di dalam ruangan, aku m

yang berada di bagian paling belakang, kemudian mengeluarkan ponsel dan

ang yang menarik perhatianku, memasuki ruangan dengan anggunnya menggunaka

ta

nurunkan badannya duduk diatas kursi. Namun disaat yang sama, Intan melihat ke arahku, mata kami saling bert

ngin rasanya aku menghampiri untuk berbicara dengannya, nam

durnya] Isi pesan dari Kak Ti

haha. Kak Tiar

ke kampus

i kampu

nget, anak

sendirian

Tak terasa waktu berlalu, dosen pengajar sudah masuk ke dalam kelas, dengan seger

^

utnya," ucap dosen menandakan te

liahnya, begitu juga denganku. Setelah selesai, aku sempat melihat ke arah Intan yang mas

erbasa basi ketika berad

nak meliha

s Intan sambil

d pertanyaan bercandaku selay

, Tan?" ta

iasa makan

O

stru memalingkan wajah dan ke

u ya Tan," ucapku sambil mengger

wab Inta

k dapat berbicara lebih lama dengannya atau bahkan menikmati makan siang be

*

kan

u terpaksa harus rela berdesak – desakan untuk membeli makana

rhasil membe

eja yang sudah disediakan dan memilih berjalan keluar area kantin untuk dapa

ea kantin, aku melihat seorang pria

nku. Aku terus mengambil langkah ke depan, begitu juga dengannya. Jelas tak ada

akanan. Sontak aku mengambil satu langkah ke samping

watiku den

ara yang rupanya sedang berjalan di belakang Andre. Kak Tiara mel

berhadapan denganku tadi, Andre sama sekali tak menatapku dalam, ia sempat membalas tatapanku namun langs

rea kantin, aku memilih untuk duduk di pinggir trotoar, tempat dimana memang banyak mah

aku meletakan piring di atas aspa

di luar sih?] Isi p

alam, bukannya

agi asik ngobrol

. awas ke

kenapa? Takut?] Kak

yum sinis

rahin pacaranya]

apansi

wkw

incaraan dengan han

Kak Tiara sudah tak membalas, aku bangkit berdi

*

gedung pe

ternyata sudah ramai oleh mahasiswa, nam

ja coy!" Sebuah teriakan

ang. Aku memang memiliki jadwal yang sama dengannya hari ini, itulah mengapa aku meminta ti

aku melangkah

ini!" ucap Haris dengan enaknya mengu

terlihat sangat culun itu

kalan masuk lu har

n gua bon

di atas meja lalu du

us gimana lu jadinya

l j

rahku untuk membuang sensas

Takut lu ya?"

tersenyum

itain gua takut lu sange," jawabku

kini mulutnya sedikit menga

alas Haris malah sambil

kepo k

ing emang l

ekatkan kursinya ke arahku, be

. jadi gi

enai kejadian kemarin, bahkan mungkin lebih dari sedikit, karena

seru Haris setelah

k percaya dengan apa yan

susah buat ngehindar, Ris

memalingkan wajahnya melihat ke arah depan k

*

gedung pe

ongkrong benta

banget g

pengen ke rumah T

lah,

u. Aku mengeluarkan ponsel dari kanton

a pesan

ku ke kantong celana lal

h," ucap

balas Haris sambi

rjalan ke arah gedung UKM, begitu juga den

*

an ged

an keberadaanku yang padahal merupakan wajah baru di tempat ini. Entah berapa jam telah aku

ihat sudah

belakangku, bermain kartu dengan tiga mahasiswa lainnya. Sementara aku se

g dulu gua," ucap H

is sedang berdiri dan melangk

." Sebuah suara lain

rsebut berasal dari seorang senior yang sed

bohong untuk menolak, karena sebenar

las, aku kembali fok

bebera

ni bentar!"

Haris sedang berdiri pers

as namun tetap berdiri d

us berjalan mengikutinya. Haris masuk ke dalam ruangan dengan tulisan wc di depan pintu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY