aja tiba d
iki tangga karena kamar kostanku berada di lantai dua. Saat aku sud
gera masuk ke
uka, bahkan aku tak dapat menemukan laptopku
am hati tak terima de
ntuk pintu kamar yang berada di samping kamarku. Ti
ada yang ngetok ya
eorang pria telanjang dada yang hanya menunge
eliat siapa yang masuk k
tampak seperti memperhatika
lau masih maba gausah nyari
ruangan lalu menutup pintu. Jujur aku merasa sangat
ambil mengingat keja
u dari kantong celana, lalu mencari
ar
ponnya. Hingga beberapa saat n
Za?" tanya Haris
" ucapku ba
emang?" tan
jawabku tanpa menghi
ngan telepon, lalu melangka
*
an ged
amun mereka sama sekali tidak menghiraukan kehadiranku, lalu aku mencari keber
" ter
udian ketiga temannya kembali melihat kartu mereka masing – m
paan d
l sama anak 3Punar,
Serius
ak anak-anak 5HC, lu," ucapku sambil melihat ke gerombolan mahasi
lu, Reza!"
untuk berputar arah. Aku mengikuti tarikannya, memutarkan badan
h, biar gua omon
kapnya hanya diam mengikuti langkahnya. Kami berdua berjalan hingga a
ar lu ngerti kondisinya," ucap Haris sambil menunjuk ke
duk, sementara Haris memesan roko
t kem
ucap Haris sambil berjalan membawa dua gelas es
Punar? Lu mau minta tolong
sehingga gelas es teh tadi
u siape sih, Za?"
ra melihat ke arah Haris yang rupa
alah sama anak 3Punar, minta t
sud
nak-anak yang tadi pada nongk
karena selama ini berpikir bahwa Haris dan mahasiswa
u tiap hari nongkron
gini Z
yang berada diantara kami berdua, juga meny
nak 5HC, berharap mereka bisa diajak gabung atau sekedar di undang ke a
5HC pada dim
alem ruang UKM, kalau g
tra.
Dijadiin basecamp sekaligus tempat tinggal buat anggot
adari bahwa sepertinya Ha
ngar penjalasan Haris yang sepertinya tahu ba
alah te
C, senior gua pas SMA. Gua pengen ngajak lu buat ikut masuk 5HC, eentar gua minta kenalan gua b
a aku jadi teringat masa-
alau soal ribut-ribut
a, kerjaannya bu
ngannya, memasukan jari jempol dia
adar mulutku ber
a nikmatin senior,
dapat menghindari menariknya ajakan Ha
Ris, ah,
eman yang mau mendengarkan masalahku. Aku mengambil gelas es teh yang ada dis
g gua pengen gua k
adaku, aku mengambil sebatang rokok, mem
, Za?" tanya Haris di saat aku
nak untuk memikirkan keputusanku, karena bagaimanapun juga
ak 3Punar dimana
gkan pandangannya ketik
amperin?"
ng kontrakan
n palem, lu jangan
kampus. Dengan cepat aku menaikan tubuhku berdiri dari
n?" tanyaku sambil meli
Njng?" Haris mal
nyum melihat ekpresi wajah Haris yang
kalem aja, R
alan pergi meninggalkannya, aku sudah membulat
" Suara ter
at Haris yang rupanya suda
ok gua gak masuk, titip absen dulu ya!
ali memutarkan leherku ke depan, la
*
rumahan po
Punar, hingga aku melihat sebuah rumah bertingkat dua yang terlihat
a itu adalah k
k berhenti, terus berjalan hingga tiba di sebua
pada penjaga warung setelah mem
kini sudah berada di tanganku aku imba
k bentar ya b
an," Jawab pe
mempersiapkan diri, tak bisa ku pungkiri jantungku mulai berdetak cepat memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi padaku di dalam kontraka
Sebuah suara yang tiba-t
wajah tak asing sedang berdiri di hadapanku, meng
ngat bahwa dia adalah wanita di kantin tadi sia
n sendirian di
mau ngamb
sini kan?" ucapnya sambil berjalan kedepan
n mengangguk, dia pun dengan santai me
a," ucapnya sambil tersen
ku sambil kam
ambil laptop
ku bahkan dapat mencium parfumny
trakan
ketika berubah saat
Maks
ebol sama anak 3Punar