hari menghabiskan uangku dan tak menghasilkan lagi se
anita yang tak tahu diri. Sudah menjadi duri dalam pernikahannya, masi
arena sudah bermain api dengan suami orang," tolak Nanda menco
u saja yang kurang ajar sampai membenamkan cairannya di da
ng masih belum tahu kerasnya dunia. Tak ingin mencemari o
au ke mana, beke
muda kaya raya yang akan menjadi calon suamiku nanti." Wanita itu berbicara
au sudah memiliki anak," nasihat Nanda agar wanita di hadapannya
an koper besar pada Nanda. "Ini semua barang-barangnya. Mulai detik ini, dia adalah anak
dan berlari menghampiri orang tuanya. Ia langsung
tangan anaknya dari tubuhnya. Hingga bocah mung
luri keibuannya muncul begitu saja, tak memandang jika itu adal
a otot lehernya terlihat karena
egurnya. Ia pun menggendong bocah tersebut dan mene
, mulai hari ini dia adalah anakmu!" bal
ada di gendongannya. "Baiklah, jika kau memberikan anak ini padaku, maka sege
yang mengembang. Akhirnya, hilang sudah satu beban
a berusaha menenangkan bocah kecil itu. Tanpa menurunkan Raka, dia
arus banting tulang demi keluarganya, menghidupi mertuanya yang masih belum bisa menyesuaik
h pulang kantor. Layar canggih berukuran tujuh belas inci pada interior mobil Mercedes milik Rio menunjukkan a
ta Andini. Dia anak dari temanku saat disekolah du
ku hampir lima kali dalam satu hari,"
ngnya bagaimana kriteria yang kau inginkan? Semua anak teman mo
uan baik dan pantas menjad
ang mommy kenalkan
da
da satu pun yang ma
u pun yang pantas m
sekali mencari pengganti Anita di hati putranya, pa
an lupa ke Restaurant A," ujar Mommy Angg
Aku tak mau di sana, pindah
mau berte
taura
a. Kau bertukar pesan saja
enemukanku dengannya kan Mommy,
n jangan sampai kau membuat wanita kali ini m
ncet tombol merah di layar untuk
arkan mommynya yang sudah sangat m
t.
rem mendadak dengan aspal jalana
nabrak orang?" guma
u rambu lalu lintas yang tengah menunjukkan warna merah. Dan ia refle
g dia tabrak atau tidak. Ternyata bocah yang tadi ditangkap oleh in
kus. Apakah kau ada yang terluka?" Rio mende
yata tak terlalu dekat dan dia bisa bernapas lega karena tak mena
ta-bata karena jujur saja dia sempat takut j
tuk mengecek kondisimu," ajaknya sera
antu mamaku membayar sewa apartemen," tolak bocah tersebut s
ga semua co
s ribu
ompetnya dan memberikan selembar uang seharga cokelat yang dijual oleh
lum pengendara lain protes jika kita membuat kemacetan di
uga ke dalam kendar
ketika di rumah sakit dia bisa membe
ry Ku
pa um
luh t