, waktu telah berlalu begitu cepat, dan dia sendiri tidak terlalu memperhatikan wajah atau panggilan yang pernah dia dengar saat itu. Sehingga, Rio tidak me
ya Rio setelah wanita berjas put
yang perlu dikhawatirkan
saja. Dia mengucapkan terima kasih kepada dokter itu dan mengurus segala
herry, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bocah itu selamat sampai tempat t
percaya jika diajak oleh orang asing untuk menghindari penculikan anak kecil atau menunju
. "Aku bukan penculik, tenang saja." Tangannya mengambil dompet dan mengeluarkan sebuah kartu nama. "Ini id
nolongnya tersebut. Namanya juga anak kecil, jika bertemu sekali belum tentu teringat terus. Apa lagi pertemuan mere
tanya Cherry setelah
balik bertanya. Dia memperlihatkan layar ponselnya berisi artik
n. Tapi belum mengucapkan perset
sungguhan? Aku yang bertanggung jawab di sini karena yang membawamu kemari adalah ak
Dia percaya dengan Rio, sehingga dengan suka rela mengikuti CEO DR Group itu k
suri jalanan Kota Jakarta, dan Rio bahkan m
panggi
a memanggil namaku saja, Rio, atau uncle juga boleh," tegur Rio yan
r Cherry yang melihat layar pada interior
an sejak satu jam yang lalu, jangan mempermalu
elan dari Mommy Anggi. "Iya, Mom. Ini sedang di
n dia seperti wanita yang
imana orang yang akan dia temui. Panggilan pun diputus oleh Mommy Anggi. Rio lang
k bagus. Selain membuang banyak tenaga, itu juga tak
ya akan ditiru anak kecil yang saat ini berada di dalam mobilnya. Anak seumuran Cherry masih butuh pengarahan dari orang yang leb
cle ada janji bertemu orang, sekal
ang terlalu larut," tolak Cherry. "Turunkan
ak restoran yang akan dia tuju lebih dekat dengan lokasin
or telepon mam
erry dengan mengg
or orang terdekatmu agar bisa menghubungi mereka disaa
gan Cherry, tapi sudah menasehati berkal
unc
lau sampai apartemenmu, aku akan bantu menjelaskan pada mamamu." Rio berusaha
k, u
sedang. Sepuluh menit saja Rio sudah sampai di gedung
pintu untuk Cherry, tapi bocah itu sudah keluar sendiri. Tangan Rio menggand
onselnya yang memperlihatkan foto wanita itu untuk memastikan orang yang akan dia hampir
wajah yang berbinar. Sedangkan Rio justru terkejut melihat wajah wanita yang menjadi
pstik merah menyala. Tapi Rio mencoba diam tak menghina
tak menunjukkan rasa kesal. Dia harus terlihat baik di hadapa