gkin akan memudahkan dan berpeluang besar berbicara pada lelaki itu. Sayangnya, aku malah kedapatan kelompok bersama Riki. Mana sikap Raja semakin dingin hari ke har
dia," cetus Lusi tiba-tiba, meski a
iti. Lusi mengangkat garpu tepat di kedua mataku. Alhasil, aku membelalak k
egera mengatupkan bibirnya, kala aku menangis dengan kepala di tundukkan. Sumpah ya, susah banget ngomong sa
dan menahan tawa melihatku menangis serta raut panik sahabatku, "Ck, diem bego. Orang
di tahan. Itu lho, wajah Lusi panik, dengan tela
in tau gak!" pekik
menahan tawa, "Muka kamu lucu banget, Lu
aja gimana p
mata yang telah mengering, "Cie, yang khawatirin aku
nanti mau praktek. Gue gak
au ikut praktek," balasku men
alisnya, "cemburu ya lo, Eka sekelompok
ah, g
eseorang berjalan
Segera aku kasih minum es teh, sebab Rosi nafasnya terlihat terputus-
a nyemplungin ponsel lo ke wast
saja membeli lagi ponsel baru lewat tabunganku
" cicit Lusi seray
iri tidak lupa memberi uang selembar war
Gue antar lo ya." Aku menggeleng tega
onselku. Katanya sih, untuk foto-foto di t
ib aku. Sesampainya aku di toilet, kedua kakiku berhenti lima langkah dari pintu toilet yang dibiarkan terbuka setenga
na ponse
iran terpampang nyata di depan mata. Raja. Lelaki berkaos hitam pendek tengah berdiri, memperbaik
mbat dan ponselku, eh ... kok gak ada sih be
sih ada seseorang di toilet ini, "Ka-kamu ngapain di
mbali karena tak mendapatkan respon. Bibir b
igit," tegur
ku semakin menundukan kepala. Si
o amat setelah ini dikatain cengen
diem gak lo!!" gertak Raja mengacak rambutnya sendir
em, Ratu Gifar
leng, saat wajah Raja sangat dekat, "gue ci*m
ngakan kepala, mengambil botol a*ua entah punya siap
amaan bel masuk selep
*
lupa di pakai ya,"
kku terkikik geli, "Riki ngomongnya pelan-pelan e
lupa, Lus, dia
l
hu Riki. Nyebelin deh, umur ud
nas tapi bukan ap
ak terjadi. Malah kata Daisy, perempuan tersebut tidak sempat bertemu bahkan berbincang dengan Rosi. Agak aneh sih, malah aku kepikiran seseora
ta, lalu kompak netra kami tertuju akan sosok Eka. Perempuan
tipis, karena aku melihatnya secara detail. Andai senyuman tadi untukku. Andai Raja tidak dingin kepadak
salad buah bumbu mayonaise. Bumbu nya bi
cuci peralatan. Mengingat beliau mempunyai balita usia 2 tahun, bu Ifah ingin segera
i semua duduk lesehan depan kelas sembari
gi tuh salad buahn
taff, ada pula yang di jual pada siswa T
cowok? Mereka bilang sudah kenyang. Ya iyalah pada kenyang, us
kagak?" Cetus Beni mengalihka
kagak di kasih nih?" cetu
h," tutur Lusi menghentikan kunya
gi pujian Daisy untuk ka Rizwan, "Ganten
u
rasa," dumelku selepas mendaratkan pukulan cantik di kepalanya menggu
nas Nusantara, jurusan Tata Boga. Di sebelahnya ada ... wait
ka, "cowok dingin kayak aktor drama
mereka bertiga, "jangan sampai aku buka kartu ya, kalau kalian suka
, "Kita nggak berpaling kok. I
," sahut Eka di
ah kali
ka Ari. Kelas 12 Pemasaran, terkenal dingin nam
gah membuang air besar. Sungguh timing yang tidak pas bukan? Sa
*
kh
pala siapa orang yang berdehem barusan. Ka Ar
il elo, bu
inding aku den
aku?" Gila cuy, kenapa aku m
. Besok ya? Hari minggu bukan? Ada waktu luang sih, soalny
han basket ny
in potong aja si Raja bon
rnya Lusi dari dalam toilet, "Lama bang
nggilan alam, mana bisa gue jeda sampai ruma