sakura, tak semanis bunga kembang sepatu, tak secerah bunga matahari, dan tak semewah bunga peony. Kehadiranku tak pernah disenangi oleh orang lain.
~
s. Aku terisak, tak sanggup berkata-kata lagi. Lidahku kelu, aliran darahku seakan terhenti untuk berf
engan keras. Laki-laki yang telah kucintai selama tiga tahun ter
usnya wanita itu datang sebelum akad dimulai, sehingga aku pun bisa dengan mu
ah dagingku. Aku mencintai Serly dengan sepenuh hat
n tamu undangan? Apa tidak ada hal yang lebih memalukan lagi? Seharusnya ia mengambil pengeras suara
eakan berputar, seolah aku berada di dalam suatu ruangan yang bergerak, membolak-bal
kan bahwa ia menyukai wanita lain selain diriku? Dia mencintai wanita lain dengan sepenuh hati?
istri sahnya adalah sesuatu yang sangat konyol dan biadab. Dia benar-benar tak memikirkan perasaanku, keluargaku,
inan yang masih berbau kembang tujuh rupa. Pengantin wanita ditalak oleh mempelai pria setelah tahu bahwa selingkuhannya telah hamil. Mempelai pria lebih memilih wanita yang menja
bisa kulakukan? Aku tak bisa memutar waktu. Aku tak bisa menarik ijab qabul yang telah terikrar beberapa menit yang lalu. Aku hanya bisa terdiam sambil me
a dibanding diriku?" Aku masih berusaha menyadarkann
isa menopang berat tubuh yang ringkih ini. Air mataku kembali menganak sungai kala Dani sudah duduk di samping Sherly sambil menggenggam jemarinya. Aku ingi
enangkanku dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Apa yang akan baik-baik saja? Rasa malu yang kuterim
u bersedia merawat anaknya, dengan satu syarat bahwa ia meninggalkan
terdengar serak. Dia juga pasti sedih melihatku seperti ini. Ibu mana yang tak ikut sedih jika anak semata wayangnya harus menerima perlakua
. Namun, sayang sekali, adegan malam pertama yang selalu menjadi dambaan setiap pasangan baru harus pupus begitu saja. Aku segera berdiri, berjalan tertatih karena kesulitan dengan gaun panjangku yan
seperti ini, Gia. Meskipun kau berteriak, histeris, dan merusak semua prop
agar hubungan kami direstui. Ayah tak pernah menyetujui hubunganku dengan Dani. Hanya Ibu yang menenangka
emaksa untuk dinikahkan dengan Dani. Kukira menikah dengan pria yang kusukai adalah jalan yang baik untukku, tetapi aku sal
ng gadis yang tiba-tiba menjanda tepat di hari yang kuharapkan menjadi ha
an. Aku menatap Ayah yang juga menatapku dengan tatapan murka. Ia
orang di luar sana, Mas. Kau tidak
napa aku ingin keluar dari rumah ini. Rumah dan isinya yang membuatku m
, Gia. Kau membuat malu keluarga ini. Pria yang kau puja malah memilih wanita lain yang sedang mengandung anaknya. Sudah kuk
aku pun ikut runtuh. Otakku tak bisa berpikir dengan rasional. Aku ingin menghilang saja dari dunia ini. Aku in
k dengan aksi Dani. Ia segera memelukku, tanpa sepatah kata pun. Bersahabat sejak duduk di bangku SD, membuatku dan Nina seperti saudara. Ayah dan i
tahu Tuhan akan membalas perbuatan tersebut, tetapi kapan? Aku tahu bahwa sabarku akan membuahkan hasil, tetapi aku bukanla
a menahan hasratnya? Aku mengingat beberapa hari yang lalu, seminggu sebelum pernikahan, ia meminta agar aku datang ke hotel,
ata halal di antara aku dan dirinya. Apa jangan-jangan karena selalu menolak untuk berdua saja, sehingga Dani memil