▬▬▬
ng
▬▬▬
IT
baru saja berdering, teman-temannya berhamburan keluar kelas. "Cabut k
PA 1 dulu, ambilin tas cewek yang namanya Simfoni." Menga
ih? Enak aja mae
. Gue tunggu." Lantas begi
yang kini sudah menggelap. "Ye
itu sudah bersiap pulang, tas telah dicangklokan di punda
lo. Seenaknya a
rha
lagi em
gomong
yang namanya Sim ... Sim ... Sim apa, ya
kali!" Xylo
tu lantas mengaitkan satu tali tasnya ke punda
jadi sesuatu. Pasalnya tidak mungkin seorang Lantang Gerhana mau bersusah payah peduli pada orang lain jika tidak ada sebab
yang disebutkan Gerhan m
ri sebanyak dua kali ke permukaan pintu. Tentu saja hal itu ia lakuk
a beberapa siswa yang Beryl asumsikan tengah piket pulang sekolah, di
hnya. Hampir seluruh wajah di sana menyambut Beryl dengan keterkejutan. Mungkin mereka bingung kenapa bisa seora
yang baru sampai di belakang Beryl langsun
namanya ...," Beryl menoleh pa
!" Xylo me
eryl tertawa.
kan nggak tau, yang n
tul mendengar dengan jelas siapa nama yang disebutkan Gerhan. "Gue tanyain Gerhan dulu
perempuan yang berbicara dengan mereka. Sifat buaya laki-laki itu be
an dari Gerhan, sekaligus memutus aksi Xylo.
tas jasa yang udah gue lakukan buat ngambil ta
kepala di sana menoleh serentak. Sebetulnya ada tiga orang di ruangan ini, hanya saja, seseorang yang duduk di atas brankar tampak
teng ngucap salam dulu
juga. Beryl kira dia hanya akan menemukan Gerhan dan pe
arena di mana ada bulldog, di
as berjalan mundur dan mengetuk pintu
empuan yang masih menunduk di atas brankar itu. Ia mengatakan sesuatu yang tidak terlalu Beryl per
yl melempar tas hijau toska di tan
m memberikan tas di pangkuannya pada pere
mengangkat kepala. Tangannya terulur g
engangkat kepala. Ia hanya menunduk, mengundang ingatan Beryl terarah pada sos
mencoba peruntungan dengan memancing perempuan itu agar mau mendongak. Namun, buk
h, d
ga tidak tahu kenapa ia justru merebahkan diri di sini. Harusnya Beryl hanya mengantarkan tas lalu pulang. Xylo bahkan memutuskan untuk menunggu di mobilnya daripada harus mengikut
Beryl membiarkaan suara Cyrin dan per
ana? Kaki lo pas
u udah baikan. Dan juga
as-jelas gara-gara gue nginjek kaki lo, kaki lo jadi
ratu
belum keinjak kamu kaki aku emang uda
gara-gara gue kaki
mpuan tersebut, tetapi entah kenapa ia masih saja enggan beranjak. Lalu, tidak tahu apa lagi yang mereka bicarakan selanju
buh guna menyuarakan protesannya, perempuan bernama
sa pulang sendiri, n
efleks mengangkat kepala hingga membuat Beryl bisa melihat wajah perempuan itu dengan leluasa. Rupanya
dah jatuhin gue
adalah melebarnya mata perempuan itu. Keterkejutan sudah jela
udah sali
suara kian panik. Hal yang justru membuat seringaian Be
i nggak keberatan buat nganterin l
k! Beneran aku
Sejenak raut wajahnya dibuat menyesal, tetapi di
na? Cyrin sebagai pihak yang memaksa Simfoni untuk diantar pulang tentu akan menjadi orang paling bersalah jika terjadi sesuatu pada Simfoni. Walaupun Cyrin
ma mau nganterin dia pula
a meminta bantuan pacarnya untuk menegur Beryl.
yang nganter
otot. Walau bagaimanapun, Cyrin tidak akan pernah rela pacarnya membonceng perempuan l
dah. Toh Beryl cuma mau nganterin S
at seringaian Ber
melintas di wajah
Beryl tersenyum tengil lantas menoleh pada Sim
stru kemba
h-aneh. Awas aja kalo samp
ai aja, Tu
, akhirnya Cyrin berhasil ditarik Gerhan. Beryl sempat mengajak Gerhan tos seraya melempar senyum
l berbalik pada Simfoni. S
ereta kencana sek
▬▬ to be