img Melepas Daster Burukku  /  Bab 5 Ternyata Benar | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Ternyata Benar

Jumlah Kata:1272    |    Dirilis Pada: 29/12/2023

ornya. Dia bilang habis dari warung membeli rokok. Sementara aku baru saja selesai menga

kut acara di TPQ? Ini kan acara Mau

enaikkan bawahan mukena yang tadi sempat melorot. "Sayank pergi em

orang tua nggak ada yang datang sa

ben.

tum

kubilang untuk kepentingan anak-anak. Selalu saja ada alasannya. Tapi sekarang, kok kayak

a dan Ola juga mengaji di TPQ yang sama dengan anak-anakku. Dan Riya suda

Kan harus ada salah satu wali murid yang hadir, kare

ukan itu alasan sebenarnya

kotak nggak?" tanyanya s

duk di kursi ruang tamu yang menghadap langsung ke jalan depan rumah.

ucium wangi aroma parfum menyengat yang baru saja ia semprotkan ke badannya. Di depan sana, kulihat

g pertemuan mereka setiap suaminya pergi shalat. Kalau memang

ambil mencium punggung tanganku. Aku k

Katanya sebelum

et turun? Bukannya acar

sok." Katanya , dan aku tahu itu hanya alasan. Dia pa

e kiri, sementara rumah Riya di sebelah kanan rumah kami. Aku masuk dan menutup pint

rah yang berlawanan. Aku berlari ke kamar anak, men

menghentikan motornya di sana. Ia sempat menoleh kanan kiri, sep

li ini, mataku mulai berair. Entah, kenapa saki

ain? Apakah aku bodoh? Apakah aku datangi saja ke sana? Tapi sanggupkah aku menemukan kenyataannya? Apakah aku bisa menghilangkan trauma seanda

ke kamar lagi sambil menutup mulut dan menangis. Sakit sekali. Suamiku sekarang sedang bersama

ui celah kecil jendela kamar anakku, memastikan kembali keberadaan Bang Roni

V. Ku telfon nomor Bang Roni, aku harus menyuruhnya pulang. A

easyik itukah mereka berciuman sampai-sampai Bang Roni tak mendengar panggilan telepon

g karena kulihat ada beberapa orang yang keluar dari masjid tak jauh dari rumah kami. A

r saja, tak lama Bang Roni keluar dari rumah Riya dengan terb

enikmati bibir suamiku? Apakah Riya begitu menyukai Bang Roni dan tergila-gila padanya saat melihat bag

t memperhatikan penampilan. Gayanya yang seperti anak muda meski sudah memasuki pertengahan usi

uar? Udah shalat Isy

ngis lagi. "Dari mana? Katanya tempat Mas Indra. Kok malah keluar

orangnya nggak ada. Nggak lama Riya nelfon nyuruh aku k

pa

ng plastik hitam kecil. Kuambil dan kulihat

Bang Roni dan memintaku untuk membiarkan setiap kali mereka bertemu. Jadi, ini adalah bayaran untukku? Satu kilogram gula? Segitu saja harga yang ku terima

ket

sama dia makasi

a yang bilang, kan

ti aku chat d

" tanya Bang Roni, ia baru saja meng

ngkat. Keasyikan kali." L

apa?" tanya

ng Sayank tadi l

u silent. Jadi nggak kedenga

pandai berbohong. Dan aku sengaja berpura-pura tak tahu.

TPQ langsung p

as Indra dulu. Kan tadi

g malam lag

sebentar aja.

a. Takutnya Sayank izin keluar, Cuma biar bisa bebas chat an dengan s

apa lagi sih.

bil menyalim tangannya. Kode agar ia segera pergi. Sung

rti biasa, langsung pergi menuju arah TPQ. Tak lama, kulih

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY