Rasa marahku seakan sudah sampai batas. Bang R
uk mengakhirinya hubungan dengan Riya. Meski secara tersirat, seharusnya dia m
ka yang masuk di ponselku. Bayangkan saja, mereka chat
lam, karena katanya ia sedang lembur tempat Mas Indra. Ternyata
benarnya Sayank itu jodoh aku
yang dilontarkan Bang Roni untuk Riya
nya kita malah nik
hat wajahmu setiap hari sudah
dah rumah di samping rumahmu. Tapi kalau ku
nggak lagi. Apalagi s
k gitu. Tapi pulang ke rumah nanti
Kalaupun iya, paling-paling a
ak-enaknya, malah nama R
sudah saatnya aku mengambil tindakan. Tak ada lagi toleransi bagi mereka berdua. Bagiku, kalaupun
in. Bang Roni tak akan bisa lagi mengelak. Saat ini, dia masih asyik chat
rada dalam panggilan lain, namun tak lam
, aku masih
u untukku, siapkan uang untuk aku besok pulang kampung. Setelah itu, ayo kuantar kau ke rumahnya. Biar aku yang meminta Riya langsung pada suami
Roni bertanya dengan suara bergetar. Kuteb
ank! Aku tak sudi dipanggil seperti
pi.
aku kirim. Sekarang! Dan ingat, jangan beri tahu
emua sebelum laki-laki brengsek itu pulang. Aku tak mau ia melihatku dalam keadaan menyedihkan. Aku ta
agaimana ekspresi wajahnya saat dia sadar kalau aku telah menget
aik saja. Cepat kuhapus air mataku. Ku timpa dengan sedikit bedak untuk menyamarkan. Selag
a begitu ia sudah
nggilan itu sudah kau berikan pada Riya. Jadi bagaimana? Kau sudah s
ah lunglai, dan langsung
ar khilaf telah melakukan i
sampai hubungan kalian terbongkar. Dan kalian pasti sadar kalau apa yang kalian lakukan itu sebuah kesalahan dan dosa besar. Tapi tetap saja kan, kalian melakukannya? Artinya kalian sadar, kau sadar Roni! Kau sekarang menangis dan minta maaf bukan karena menyesal, tapi karena hubungan kalian ketahuan. K
telah kusimpan dan ku tahan sejak kema
ta maaf. Tolong beri
ak bergincu, kau pergi keluar bersenang-senang dengan perempuan yang menurutmu cantik. Kau bahkan membandingkan aku dengan dia. Nggak salah?! Kau bandingkan aku dengan perempuan berduit yang harga bajunya selembar aja satu juta. Bandingkan aku yang memakai daster buruk robek san
aku sala
nya kalian terpaksa harus menikah dengan orang lain. Begitu kan?! Nggak perlu!!! Kalau kau memang benar mau dia jadi jodohmu, nggak perlu nunggu sampai di akhirat. Sekarang pun akan aku kabulkan keinginanmu! Ayo, sek
k menciumnya. Namun kutepis dan kujauhka
Kau ini manusia atau bukan? Kalau gitu apa boleh aku melakukan hal yang sama? Ba
ab semua kata-kataku. Ia hanya t
ki miskin yang Cuma modal kemaluan. Kau pikir Riya mau
ahan marah. Genggaman tangannya membuktikan kalau ia